Facebook, platform media sosial terbesar di dunia, kembali menjadi sorotan setelah membatasi akses berita. Keputusan ini langsung memicu protes dari pengusaha media yang merasa dirugikan.

Langkah Facebook ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi penyebaran berita palsu dan konten yang meragukan. Namun, kebijakan ini juga berdampak pada penghasilan pengusaha media yang mengandalkan lalu lintas dari platform tersebut.

Pengusaha media mengklaim bahwa Facebook telah memonopoli pasar iklan digital dan dengan membatasi akses berita, mereka semakin mengendalikan aliran informasi yang diterima oleh pengguna. Mereka juga menuduh Facebook tidak adil dalam membagi pendapatan iklan dengan pengusaha media.

Para pengusaha media berharap agar Facebook memberikan kompensasi yang adil atas dampak yang mereka alami akibat kebijakan ini. Beberapa di antaranya bahkan mengajukan tuntutan hukum terhadap Facebook.

Sementara itu, Facebook berargumen bahwa langkah ini diambil untuk melindungi pengguna dari berita palsu dan konten yang meragukan. Mereka juga berjanji untuk terus bekerja sama dengan pengusaha media untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.