Cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, dan gelombang tinggi semakin menjadi-jadi di berbagai belahan dunia. Namun, sayangnya peringatan dini mengenai cuaca ekstrem ini belum merata di seluruh negara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai hal ini. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan bahwa frekuensi cuaca ekstrem memang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, belum semua negara memiliki akses terhadap peringatan dini cuaca ekstrem.

Dwikorita menjelaskan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem sangat penting untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi masyarakat. Dengan adanya peringatan dini, masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan dan evakuasi yang tepat waktu.

BMKG telah berupaya untuk meningkatkan sistem peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai di beberapa daerah terpencil.

Untuk itu, BMKG berharap agar negara-negara lain juga dapat meningkatkan sistem peringatan dini cuaca ekstrem mereka. Dengan demikian, masyarakat di seluruh dunia dapat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem yang semakin ganas.