TikTok, aplikasi media sosial yang sedang populer di kalangan anak muda, harus keluar dari China atau akan menghadapi pemblokiran resmi. Keputusan ini diambil sebagai langkah untuk mengatasi kekhawatiran tentang privasi data pengguna dan potensi ancaman keamanan nasional.

Menurut sumber yang terpercaya, pemerintah China telah memberikan ultimatum kepada perusahaan induk TikTok, ByteDance, untuk memindahkan pusat data dan operasional TikTok ke luar China dalam waktu yang ditentukan. Jika tidak mematuhi keputusan ini, TikTok akan diblokir secara resmi di China.

Langkah ini diambil setelah beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan India, mengeluarkan kekhawatiran serupa terkait privasi data dan keamanan nasional terkait TikTok. Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan TikTok di wilayah mereka.

TikTok sendiri telah berupaya untuk mengatasi kekhawatiran ini dengan mengklaim bahwa data pengguna di luar China disimpan secara terpisah dan tidak dapat diakses oleh pemerintah China. Namun, kekhawatiran tetap ada dan pemerintah China memutuskan langkah tegas ini untuk menjaga keamanan nasional.

Bagi pengguna TikTok di China, keputusan ini tentu akan berdampak besar. Mereka tidak akan dapat lagi mengakses konten dari pengguna di luar China dan juga tidak dapat membagikan konten mereka ke pengguna di luar China. Namun, untuk pengguna di luar China, keputusan ini mungkin memberikan kelegaan dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap privasi dan keamanan data mereka.