Di usianya yang baru 18 tahun, Salama harus menerima kenyataan bahwa kematian adalah guru terbaik. Semestinya dia menjadi apoteker dan memulai kariernya yang bermasa depan cerah. Namun, kenyataan yang ada membuatnya harus bisa bertindak seperti dokter. Dia harus berpartisipasi dalam banyaknya pembedahan dan menutup mata banyak korban tewas akibat perang Suriah. Bukan hal mudah untuk dilakukan, tetapi dia tak bisa diam saja meskipun ayah ibunya ikut menjadi korban tewas, sedangkan kakaknya, Hamza menjadi tawanan yang tak diketahui nasibnya.

Dalam keseharian, Salama ditemani oleh Layla, sahabat sekaligus kakak iparnya. Salama telah berjanji pada Hamza untuk menjaga istrinya itu dengan baik. Apalagi Layla sedang mengandung, sehingga Salama berasa punya tanggung jawab besar untuk memastikan dia selalu dalam keadaan aman. Sampai suatu ketika, Salama dipertemukan dengan Kenan melalui cara yang tak pernah diduga.

...

As Long As the Lemon Trees Grow memberi gambaran tentang betapa mengerikannya dampak perang. Sejumlah adegan mengerikan dan kekerasan terkait situasi perang juga disematkan di dalam novel ini. Meskipun begitu, harapan dan cinta kasih menjadi lentera yang membuat kisah di dalam novel ini terasa lebih indah. Kisah Salama dan Kenan menjadi salah satu lentera yang menyala merefleksikan harapan yang masih ada untuk masa depan yang lebih baik di tengah kondisi perang.