Depok - Komunitas Bakul Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) menyambut Hari Kartini pada 21 April 2024 dengan membacakan surat-surat Raden Ajeng (RA) Kartini. Digelar di Depok, Jawa Barat, Sabtu kemarin, isi tulisan bersejarah itu didengungkan kembali dalam agenda bertajuk 'Sesuci Idul Fitri, Seputih Hati Kartini'.

Ketua Umum Bakul Budaya, Dewi Fajar Marhaeni, mengatakan surat RA Kartini dibacakan oleh tiga aktivis kebudayaan. Ada Dewi Fajar Marhaeni yang mewakili alumni Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, lalu Kirana Noella Gracia dari unsur mahasiswa, serta Widianti Kamil mewakili wartawan.

Menurut Dewi, kumpulan surat itu adalah hasil korespondensi Kartini dengan sahabat penanya, Nyonya Abendanon dan Stella Zeehandelar. "Rata-rata berisi ide-ide RA Kartini tentang emansipasi perempuan dan juga pemajuan literasi.”

Untuk diingat kembali, RA Kartini merupakan tokoh pahlawan wanita yang berasal dari keluarga bangsawan Jawa. Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Nama kecilnya adalah Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat. 

Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, sedangkan ibunya Mas Ajeng Ngasirah. Dari garis sang ayah, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI, garis keturunan Bupati Sosroningrat yang bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di pemerintahan tersebut. 

Meski tidak sempat berbuat banyak untuk kemajuan bangsa dan Tanah Air, Kartini mengemukakan ide-ide pembaruan masyarakat yang melampaui zamannya. Hal itu terbukti melalui surat-suratnya yang bersejarah. 

Cita-cita Kartini yang tinggi dituangkan dalam surat-surat kepada kenalan dan sahabatnya di Belanda, seperti Tuan Eduard Cornelius Abendanon, Marie Ovink-Soer, Stella Zeehandelaar, Profesor G.K. Anton, Tuan H.H. von Kol, dan Hilda G. De Booij Boissevain

Surat-surat Kartini diterbitkan di Belanda pada 1911 oleh Jacques Henrij Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang dalam bahasa Indonesia.

Acara pembacaan surat Kartini yang dirangkai dengan halal bihalal Lebaran 2024 itu diikuti 70 aktivis kebudayaan. Mayoritasnya kompak berbusana kebaya putih. Sebagai selingan, para peserta acara sempat menari dan makan bersama untuk mengencangkan keakraban.