Jakarta, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengajak para pengurus NU untuk mendoakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka agar senantiasa menjadi pemimpin yang amanah dan adil ke depan.

Kiai Miftachul Akhyar mengutip perkataan Imam Ahmad bin Hanbal yang mengatakan, jika dirinya punya doa yang mustajab (terkabul), doa itu akan diberikan kepada pejabat dan penguasa. Karena jika pemimpin didoakan dengan doa yang terkabul dan melaksanakan tugas dengan baik, maka yang merasakan adalah rakyat semuanya. Menurut Kiai Miftach, inti dari kekuasaan adalah kemaslahatan untuk rakyat. Jika kemaslahatan untuk rakyat, maka itulah ruhnya para pemimpin.

Kiai Miftachul Akhyar juga mengutip riwayat lain yang menekankan betapa luar biasanya kedudukan seorang pemimpin yang adil. Menurutnya, jika pemimpin adil dalam 5 tahun, maka yang ada adalah berkah. Dengan kekayaan yang dimiliki negara kita, keberkahan akan semakin nyata.

Sebelumnya, KH Miftachul Akhyar juga menjelaskan bahwa halal bihalal berlangsung setelah melaksanakan Idul Fitri yang diawali puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah sarana untuk mengenali diri. Ibadah puasa adalah membiasakan yang tidak biasa dengan harapan semoga Allah menganugerahkan hal-hal yang tidak biasa karena selama ini yang diminta adalah hal-hal yang biasa. Karena sebulan mampu melakukan yang tidak biasa menurut nafsu dengan harapan memperoleh hal-hal yang luar biasa di dalam kehidupan.