Aplikasi Threads kini memiliki lebih dari 150 juta pengguna bulanan, meningkat sekitar 20 juta sejak Februari 2024. Hal ini disampaikan CEO Meta, Mark Zuckerberg, saat mengumumkan laporan pendapatan kuartal pertama perusahaan. Pembaruan ini menunjukkan bahwa Threads terus tumbuh dengan stabil, meskipun pertumbuhannya agak lambat dibandingkan masa awal peluncuran. Aplikasi ini memperoleh lebih dari 100 juta unduhan pada minggu pertama peluncuran, tapi kemudian mengalami sedikit penurunan. Namun selama enam bulan terakhir, Threads mengalami pertumbuhan yang lebih konsisten dan Zuckerberg berspekulasi bahwa layanan tersebut pada akhirnya akan menjadi aplikasi Meta berikutnya yang bakal mencapai miliaran pengguna. Perusahaan analitik Apptopia menunjukkan Threads memiliki lebih banyak pengguna harian di Amerika Serikat dibandingkan platform X. Threads juga mencetak rekor signifikan lainnya baru-baru ini ketika Taylor Swift bergabung dengan platform tersebut untuk mempromosikan album teranyarnya. Threads, untuk saat ini, terbilang unik di antara aplikasi Meta lainnya karena tidak memiliki iklan sehingga perusahaan belum menghasilkan uang dari aplikasi tersebut secara langsung. Hal ini kemungkinan akan berubah suatu saat nanti asalkan Threads terus memperluas jangkauannya. Zuckerberg sebelumnya mengatakan bahwa Meta akan “fokus pada monetisasi” setelah aplikasinya cukup berkembang.

Threads menjadi platform paling cepat perkembangan jumlah penggunanya, walau umur platform media sosial (medsos) milik Meta tersebut belum genap satu tahun. Disebutkan, Threads saat ini sudah memiliki 130 juta pengguna aktif per April 2024. Namun, platform itu masih 'kehilangan' fitur wajib di medsos saat ini. Yup, Threads hingga saat ini masih belum memiliki fitur Direct Message (DM). Hal tersebut sepertinya tidak akan berlangsung lama. Dilansir Engadget, Meta saat ini sedang melakukan uji coba fitur DM di Threads. Hal ini diperkuat oleh sejumlah pengguna platform medsos baru tersebut. Dilaporkan, mereka mendapati sebuah tombol 'message' atau 'pesan' di atas profil pengguna Threads lain yang biasa fitur 'mention' berada. Hal ini diakui oleh Meta. Juru bicara perusahaan mengatakan, memang saat ini mereka sedang mengujicoba kemampuan berkirim pesan dari Threads ke Instagram. Sebagai catatan, Threads hingga saat ini masih belum memiliki inbox sendiri dan belum diketahui apakah akan memilikinya. Beberapa kali, pimpinan Instagram, Adam Mosseri mengatakan, dia tidak ingin membuat inbox terpisah untuk Threads. Namun, dia lebih memilih 'membuat inbox Instagram berfungsi' di dalam aplikasi. Juru bicara Meta juga menegaskan, 'uji coba ini bukan tes fitur DM di Threads.' Meskipun bukan, fitur DM Threads ini akan membuat proses kirim pesan dari aplikasi menjadi lebih mudah.

Meta akhirnya menambahkan fitur untuk melihat percakapan yang sedang trending di Threads. Aplikasi pesaing Twitter tersebut merilis fitur Trending Now untuk semua pengguna di Amerika Serikat. Kehadiran fitur ini diungkap langsung oleh Mark Zuckerberg lewat unggahan di Threads, sebagaimana dikutip dari Engadget. Dijelaskan, fitur ini menggunakan AI untuk mencari beberapa topik yang ramai diperbincangkan orang di Threads. Kemudian, AI akan menampilkan topik yang diperbincangkan tersebut di kolom pencarian aplikasi Threads, sekaligus akan muncul juga di antara unggahan Feed for You. Meski sudah diperkenalkan ke publik, fungsi mirip Trending Topic ini masih dibatasi. Threads hanya memunculkan lima topik terpopuler untuk saat ini. Batasan tersebut kemungkinan untuk menjaga daftar trending tersebut agar tetap terkurasi, sekaligus menghindari masalah yang seringkali ditemukan pada Trending Topic di Twitter/X. Meta mengatakan, pihaknya mempekerjakan ahli di bidang spesialis konten untuk meninjau topik yang sedang trending, serta memastikan tren tersebut mematuhi standar komunitas perusahaan. Fitur Trends di Threads sendiri merupakan fitur yang banyak diminta pengguna. Sebab, kehadiran fitur ini bisa memberikan informasi bagi untuk pengguna soal berita dan peristiwa terkini di aplikasi besutan Meta tersebut.

Sementara itu, Meta mulai menghadirkan antarmuka pemrograman aplikasi (Application Programming Interface/API) online untuk Threads. Namun, API ini masih dalam tahap uji coba sebelum dapat diakses secara luas oleh pengembang. 'Kami telah mulai menguji alat pengembang baru dengan beberapa perusahaan,' tulis insinyur Meta Jesse Chen dalam sebuah posting di Threads, dikutip dari Engadget. Menurut Chen, yang postingannya pertama kali ditemukan oleh TechCrunch, API tersebut saat ini masih dalam versi 'beta' tetapi peluncuran yang lebih luas mungkin akan dilakukan pada akhir Juni 2024. Kelompok perusahaan awal yang menguji versi beta API ini mencakup platform manajemen media sosial Sprinklr, Hootsuite, Social News Desk, dan Sprout Social. Meta juga dilaporkan tengah bekerja sama dengan agregator berita teknologi Techmeme dan platform video Grabyo. Untuk saat ini, sepertinya API tersebut akan memungkinkan penerbitan konten ke Threads, namun Chen mengatakan ada juga rencana untuk mengaktifkan kemampuan moderasi balasan dan wawasan. API dapat membantu Threads menarik lebih banyak publisher (penerbit) dan pengguna, yang sering kali mengandalkan perangkat lunak pihak ketiga untuk pengeposan dan analisis.