Di sebuah hutan yang indah, hiduplah seorang anak peri air yang jahat. Ia suka mengganggu hewan-hewan di sekitarnya dan membuat mereka merasa takut. Setiap kali ada hewan yang ingin minum air dari sungai tempat anak peri air tinggal, ia akan menyemprotkan air ke wajah mereka dengan sengaja.

Pada suatu hari, seekor burung hantu datang ke sungai tersebut. Ia sangat haus dan ingin minum air. Namun, anak peri air yang jahat langsung menyemprotkan air ke wajah burung hantu. Burung hantu merasa sangat kesal dan berpikir untuk membalas dendam.

Beberapa hari kemudian, anak peri air yang jahat sedang bermain di tepi sungai. Tiba-tiba, burung hantu datang dan mencuri tongkat ajaib anak peri air. Tongkat tersebut adalah sumber kekuatan anak peri air. Tanpa tongkat itu, anak peri air tidak bisa menggunakan kekuatannya.

Anak peri air merasa sangat terkejut dan takut. Ia merasa sangat lemah tanpa kekuatannya. Ia merenung dan menyadari bahwa perbuatannya yang jahat telah mendatangkan akibat buruk baginya sendiri.

Dari kejadian itu, anak peri air belajar tentang pentingnya kebaikan dan akibat dari perbuatan jahat. Ia berjanji untuk berubah menjadi peri air yang baik dan tidak lagi mengganggu hewan-hewan di sekitarnya.

Pesan moral dari dongeng ini adalah bahwa perbuatan jahat akan selalu mendatangkan akibat buruk bagi diri sendiri. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan jahat.