Peneliti telah menemukan bahwa Venus kehilangan air dengan laju yang lebih cepat dari yang sebelumnya diprediksi. Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Universitas XYZ dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang evolusi planet ini dan dapat membantu menjelaskan mengapa Venus menjadi planet yang tidak memiliki air seperti yang kita lihat hari ini.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data dari misi pesawat ruang angkasa NASA yang bernama Venus Express. Pesawat ruang angkasa ini diluncurkan pada tahun 2005 dan mengorbit Venus selama delapan tahun. Selama misi ini, instrumen yang dipasang di pesawat ruang angkasa mengumpulkan data tentang atmosfer Venus, termasuk kandungan air di dalamnya.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Venus kehilangan air dengan laju yang lebih cepat dari yang sebelumnya diprediksi. Sebelumnya, para ilmuwan memperkirakan bahwa Venus kehilangan air sekitar 2-3 kali lebih cepat dari Bumi. Namun, temuan baru ini menunjukkan bahwa laju kehilangan air Venus sebenarnya sekitar 4-5 kali lebih cepat dari Bumi.

Penemuan ini memiliki implikasi penting dalam memahami evolusi Venus. Venus diperkirakan memiliki air dalam jumlah yang signifikan di masa lalu, namun sekarang planet ini menjadi kering dan tidak memiliki air yang cukup untuk mendukung kehidupan seperti di Bumi. Penelitian ini dapat membantu menjelaskan mengapa Venus mengalami perubahan ini dan bagaimana planet ini berevolusi dari memiliki air menjadi planet yang kering seperti sekarang.