Pendeta Gilbert Lumoindong, seorang pendeta terkenal di Indonesia, mengakui kesalahannya dalam pembahasan zakat dan salat di gereja. Dalam sebuah pengakuan yang mengejutkan, Pendeta Gilbert mengakui bahwa ia melanggar batasan yang ada dalam membahas dua rukun Islam tersebut di gereja.

Pendeta Gilbert mengakui bahwa sebagai seorang pendeta, ia seharusnya tidak membahas zakat dan salat di gereja. Ia menyadari bahwa hal ini melanggar batasan dan dapat menimbulkan kebingungan di kalangan jemaat gereja yang tidak memahami ajaran Islam dengan baik.

Pendeta Gilbert juga menyampaikan permintaan maaf kepada jemaat gereja yang merasa terganggu dengan pembahasannya yang tidak sesuai dengan ajaran agama Kristen. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati dalam memilih topik pembahasan di gereja agar tidak melanggar batasan dan menghormati kepercayaan agama lain.

Pengakuan Pendeta Gilbert ini mendapat respons positif dari banyak pihak. Banyak yang mengapresiasi keberanian dan kejujuran Pendeta Gilbert dalam mengakui kesalahannya. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para pemimpin gereja lainnya untuk lebih memperhatikan batasan-batasan dalam pembahasan agama di gereja.