Dalam sejarah pelayaran dunia, ada dua nama yang tidak bisa diabaikan: Ibnu Majid dan Ibnu Batutah. Keduanya merupakan pelaut Muslim yang telah mencatat prestasi luar biasa dalam eksplorasi dan penjelajahan lautan. Ibnu Majid, seorang ahli navigasi dan pemandu laut yang ulung, telah menjadi legenda dalam dunia pelayaran. Sementara itu, Ibnu Batutah, seorang penjelajah terkenal, telah meninggalkan jejaknya di berbagai belahan dunia. Mari kita telusuri kisah-kisah menarik dari dua pelaut Muslim ini.

Dalam tradisi Islam, pelaut-pelaut sering kali dipandang sebagai pahlawan yang berani dan petualang yang menavigasi lautan dengan keberanian dan keuletan. Pelaut-pelaut Muslim terkenal dari masa lampau memiliki berbagai latar belakang dan keahlian, tetapi mereka semua memiliki kesamaan dalam keberanian, ketekunan, dan keahlian navigasi.

Mereka melakukan perjalanan jauh di lautan yang berbahaya untuk berdagang, menjelajahi, dan menyebarkan agama Islam. Selain itu, pelaut-pelaut Muslim juga berperan penting dalam perdagangan laut dan penyebaran Islam di seluruh dunia. Mereka membuka rute perdagangan baru dan mendirikan pelabuhan-pelabuhan yang penting di sepanjang Jalur Sutra, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara dunia Islam dan dunia lainnya.

Salah satu pelaut Muslim yang terkenal adalah Ibnu Majid. Ia dikenal sebagai 'Sang Singa Laut' dan merupakan seorang ahli navigasi yang ulung. Ibnu Majid lahir dari keluarga pelaut dan memiliki pengetahuan yang luas tentang Laut Merah. Ia memiliki pengaruh yang luar biasa dalam pelayaran dari Tanjung Harapan di Afrika Utara sampai ke India. Karya-karyanya dalam bidang pemetaan, astronomi, dan geografi sangat dihargai oleh para sarjana baik dari kalangan bangsa Arab maupun dunia Islam umumnya.

Sementara itu, Ibnu Batutah adalah seorang penjelajah ulung yang melakukan perjalanan selama hampir 24 tahun. Ia menempuh jarak sejauh 72 ribu mil melalui lautan dan daratan, melebihi perjalanan Marco Polo dan penjelajah lainnya pada masa itu. Ibnu Batutah melakukan perjalanan untuk menunaikan ibadah haji dan menjelajahi berbagai wilayah seperti Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, dan China. Perjalanan panjangnya diabadikan dalam buku berjudul Rihla atau My Travel, yang menjadi panduan penting dalam dunia geografi dan ilmu pelayaran.

Pelaut-pelaut Muslim seperti Ibnu Majid dan Ibnu Batutah telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam perkembangan Islam dan perdagangan laut. Keberanian dan ketekunan mereka dalam menavigasi lautan membantu membentuk dunia yang kita kenal hari ini.