Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru saja memamerkan inovasi terbarunya. Dilansir dari Liputan6, BRIN mengeluarkan Samarium 153 EDTMP atau obat terapi paliatif kanker. Terapi ini berguna untuk mengurangi nyeri pasien kanker ketika sudah menjalar ke tulang.

Seperti apa faktanya?

1. Samarium 153 EDTMP diklaim bisa memperbaiki kualitas hidup pasien kanker. 
2. Sebelum ada obat ini, umumnya pasien diberi senyawa narkotika, morfin.
3. Morfin bisa cepat mengurangi rasa nyeri tapi pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan ketagihan.
4. Samarium 153 EDTMP diklaim tidak menyebabkan ketagihan. 

Samarium 153 EDTMP menurut BRIN hanya perlu disuntik sekali dalam sebulan. Dalam beberapa kasus, obat ini bisa disuntik dalam jangka waktu dua bulan atau lebih lama lagi. Pasien usai menjalani terapi ini bisa beraktivitas seperti biasanya. 

Samarium 153 EDTMP juga sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2016. Peneliti Pusat Riset Teknologi Radioisotop Radiofarmaka dan Biodosimetri, Amal Rezka Putra mengatakan bahwa obat ini sudah digunakan di 15 rumah sakit di seluruh Tanah Air.