Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Puasa Arafah dilaksanakan bertepatan dengan puncak ibadah haji. Puncak ibadah haji tersebut yaitu melakukan wukuf di Padang Arafah. Puasa Arafah jatuh pada 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha dilaksanakan.

Pelaksanaan puasa ini hukumnya sunnah muakad yang artinya sangat dianjurkan. Puasa Arafah ini memiliki berbagai keutamaan. Salah satunya adalah dihapus dosanya selama 2 tahun. Yaitu dosa setahun sebelum dan sesudahnya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

"Puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang telah dan setahun akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu,"  (HR Muslim no.1162).

Doa Puasa Arafah Teks Arab, Latin dan Artinya 

pixabay.com


Berikut ini adalah doa/niat Puasa Arafah lengkap dengan Teks Arab, Latin dan Artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Arafah

pexels.com


Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, diantaranya sebagai berikut :

- Menghapuskan Dosa Selama 2 Tahun
"Puasa hari Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang telah dan setahun akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu,"  (HR Muslim no.1162)

- Pelaksanaannya Saat Hari Arafah
Pelaksanaan puasa Arafah yaitu bersamaan dengan pelaksanaan wukuf di padang Arafah saat musim haji.  Nabi Rasulullah bersabda:

"Tiada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari Arafah” (HR. Muslim).

- Termasuk Sunnah Rasul
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa Asyura, Puasa Hari Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan salat dua rakaat salat subuh” (HR An-Nasa’i dan Ahmad)

- Memberi Syafaat di hari Kiamat
"Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku.’ Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.” (HR. Ahmad, Hakim).