Kericuhan suporter sepak bola tanah air kembali terjadi. Bahkan kericuhan kali ini banyak memakan korban. Kejadian tersebut terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022. Dalam laga tersebut, Persebaya berhasil menang dengan skor 3-2.

Kericuhan ini bermula saat suporter memasuki lapangan setelah pertandingan. Kepanikan dari massa yang begitu banyak membuat banyak korban jiwa.

Kronologi

Sumber: @terang_media


Menurut Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina mengatakan jika kronologi kericuhan di Stadion Kanjuruhan ini terjadi seusai pertandingan sebab suporter yang kecewa dengan kekalahan tim tuan rumah. Tak hanya itu, kemenangan Persebaya di Kanjuruhan merupakan pertama kalinya sejak 23 tahun.

Irjen Pol Niko juga menjelaskan jika alasan suporter masuk ke lapangan karena ingin mencari pemain dan manajemen. Namun tindakan tersebut menyulut kericuhan dan menimbulkan korban jiwa yang begitu banyak.

Bahkan menurutnya, suporter sudah mulai bringas dan menyerag petugas. Petugas lalu menembakkan gas air mata yang sebenarnya dilarang keras oleh FIFA untuk dibawa masuk ke stadion. Dengan adanya gas air mata tersebut membuat massa panik di pintu keluar stadion dan menelan korban jiwa.

Korban jiwa

Sumber: @terang_media


Tradegi Kanjuruhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya ini banyak memakan korban jiwa. Hingga kini, sudah ada 130 orang yang meninggal dunia dan puluhan kondisinya masih kritis. Tragedi ini menjadi yang terburuk bagi sepak bola Indonesia. Bahkan tragedi di Kanjuruhan ini masuk tiga besar tragedi sepak bola Dunia.

Liga 1 dihentikan

Sumber: @terang_media


Akibat tragedi ini, PSSI mengonfirmasi jika menghentikan kompetisi Liga 1 selama sepekan. Kejadian ini juga sangat disayangkan, sebab Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 yang akan segera bergulir. Dengan adanya kejadian ini, Indonesia terancam gagal menjadi tuan rumah kompetisi tersebut.

56 Ambulans dikerahkan

Sumber: @terang_media


Untuk mengevakuasi korban dalam tragedi Kanjuruhan ini setidaknya ada 56 mbulans yang dikerahkan pasca laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. 

"56 ambulans dikerahkan semua," ujar Bupati Malang, M. Sanusi dalam jumpa pers.

Seluruh pengobatan dari suporter yang menjadi korban yang berada di sejumlah rumah sakit sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.