Bruto merupakan berat kotor, yakni berat keseluruhan suatu barang atau benda serta tempat atau pembungkusnya. Contohnya, kamu membeli satu karung beras dengan berat bruto 20 kg. Ukuran dari bruto sebesar 20 kg tersebut adalah berat hasil penjumlahan antara berat berasnya dan karung-nya.

Kemudian, netto merupakan berat bersih. Contohnya tercantum berat bruto dari sekarung beras seberat 10 kg, sementara nettonya seberat 9.98 kg. Hal itu terjadi sebab netto hanya menghitung isi bersih atau hanya berasnya saja. 

Selanjutnya, tara ialah berat pembungkus dari suatu produk. Maka dapat dikatakan bahwa Tara itu yang menjadi lawan dari Netto. Contognya, bruto sebesar 10 kg. 9,98 kg berat netto berasnya dan 0,02 nya merupakan berat karungnya. Maka berat karungnya yang sebesar 0,02 kg itu yang dikenal dengan Tara.

Rumus Bruto, Netto, dan Tara
Sumber: Canva


Berikut ini rumus Bruto, Netto, dan Tara, yakni:

1. Rumus Netto

Netto = Bruto – Tara

2. Rumus Bruto

Bruto = Netto + Tara

3. Rumus Tara

Tara = Persen Tara x Bruto

Contoh soal Bruto:

Sebuah karung gabah tertera netto = 84,5 kg dan tara = 2,5 kg. Maka, berapakah nilai bruto?

Jawab:

Bruto = Netto + Tara
Tara = 84,5 kg + 2,5 kg
Bruto = 82 kg

Contoh soal Netto:

Sebuah karung benih jagung mempunyai berat kotor atau bruto senilai 80 kg. Sedangkan, tara = 1,5 kg. Maka, berapakah nilai berat bersih atau netto?

Jawab:

Netto = Bruto - Tara
Tara = 80 kg - 1,5 kg
Netto = 78,5 kg

Contoh soal Tara:
Sumber: Canva


Seorang distributor akan mengetahui berat dari peti yang dipakai guna menjadi wadah dari telur yang dibeli dari peternak. Berat bruto dari peti berisi telur itu seberat 130 kg. Sedangkan, netto seberat 121 kg. Jadi, berapakah berat peti itu?

Jawab:

Peti telur = pembungkus dari isi produk = Tara

Tara = Bruto - Netto
Tara =130 kg - 121 kg
Tara = 19 kg