Pernikahan dan perayaannya tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Padahal, proses pencatatan sipil dan seremoni wajibnya sebenarnya gratis. KUA menyediakan layanan ini jika melakukan momen sakral ini di kantor terkait.

Sayangnya, masih banyak yang berusaha untuk menyajikan hajatan besar-besaran. Padahal, banyak yang keuangannya belum mampu untuk melakukannya. Alhasil, banyak yang berhutang untuk bisa melakukan pernikahan.

Bagaimana kisahnya?

1. Kisah ini diviralkan oleh akun Twitter @ConfessTweetMY
2. Dikisahkan ada seorang pengantin dari negeri tetangga yang terjerat hutang.
3. Hutang ini karena hutang resepsi pernikahan mencapai ratusan juta rupiah.
4. Pernikahannya yang baru enam bulan dihantui oleh hutang.

Padahal, ia dan suaminya hanya ingin mengundang tamu sedikit sekitar 100 orang saja. Sayangnya, orang tua memaksa untuk menggelar pernikahan yang lebih mewah lagi.

"Saat bilang ingin membuat acara pernikahan sederhana, orang tua tidak yakin kalau suami bisa menjaga saya," ungkapnya.