Saat ini di Iran, ada kerusuhan sipil dalam beberapa bulan terakhir. Itu adalah protes kematian Mahsa Amini yang berubah menjadi tututan pergantian rezim.
Iran kemudian membuat salah satu kejutan kompetisi dengan mengalahkan Wales di pertandingan kedua. Itu membuat mereka harus menjalani pertandingan besar melawan AS, dengan pemenang menjamin tempat di fase knock-out.
CNN mengklaim, para pemain telah diberi tahu keluarga mereka menghadapi hukuman penjara atau kemungkinan kematian, jika mereka tidak bernyanyi sebelum kick off versus AS. Ini karena AS adalah musuh rezim Iran dalam konteks politik, militer, dan ekonomi.
Situasi itu aneh. Itu berbeda dengan pemain pada umumnya, yang menyanyikan lagu kebangsaan saat pertandingan akan dimulai. Normalnya, mereka akan bernyanyi dengan penauh semangat dan kebanggaan. Tapi, yang terlihat di wajah para pemain Iram berbeda. Apalagi, para penonton, khususnya fans Iran, terlihat menyoraki lagu kebangsaannya sendiri.
"Kami harus menerima kondisi di negara kami tidak benar dan rakyat kami tidak bahagia. Kami di sini, tapi bukan berarti kami tidak boleh menjadi suara mereka atau kami tidak boleh menghormati mereka," tambah Ehsan Hajsafi.
Iran players sing national anthem and bow their heads after recent violent threats. pic.twitter.com/OU6yFN3krw
— SPORTbible (@sportbible) November 29, 2022
The Americans stood up for the #Iranian National Anthem the Iranians remained standing for the #American National Anthem! Politics and Sports do not mix in #Qatar2022 #WorldCup2022! Everyone is enjoying themselves here in #Qatar! #Iran #USA pic.twitter.com/cdMXeaCrcU
— Mohammed Al-Jufairi (@Halawala) November 29, 2022
National Anthem of Iran🇮🇷 | #Iran vs #America match has started.#FIFAWorldCup #Qatar2022 pic.twitter.com/IF1xz7p9wr
— Zulfikar Ali (@ZulfikarAli514) November 29, 2022