Menjalankan sholat jenazah merupakan sholat yang berbeda dengan sholat pada umumnya. Tidak hanya gerakannya yang berbeda tetapi bacaannya juga tidak sama, sehingga kamu dapat mengetahui caranya.

Adapun dalil mengenai sholat jenazah yakni dengan cara berikut ini:

عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ ؟ قَالُوا : لاَ فَصَلَّى عَلَيْهِ ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مَنْ دَيْنٍ قَالُوا نَعَمْ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ قَالَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللهِ فَصَلَّى عَلَيْهِ – رواه البخاري

Arinya: Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang jenazah, agar beliau menshalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya hutang . Mereka menjawab: “Tidak” , maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut.  Kemudian didatangkan jenazah yang lain. Beliau bertanya: “ Apakah dia punya hutang. Mereka menjawab: “ Ya”. Beliau berkata , ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata:” Saya yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah.”. Lalu beliau menyolatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari).

Bacaan Sholat Jenazah Takbir ke-3 untuk Perempuan
Sumber: Pexels.com


Allahummaghfirlaha warhamha wa 'afiha wa’fu anha waj’alin jannata matswaha. Allahummabdilha daaran khairan min daariha, wazaujan khairan min zawjiha, wa ahlan khairan min ahliha. Allahumma innahu nazala bika wa anta khairun manzuulin biha. Allahumma akrim nuzuulaha wawassi’ madkhalaha

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (atau suami di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), suami yang lebih baik daripada suaminya, dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.

Doa sholat jenazah perempuan

أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum karena Allah Ta’ala.”

Tata cara memandikan jenazah perempuan

Adapun beberapa tata cara memandikan jenazah perempuan, yakni:

1. Jenazah perempuan tetap tertutup rapat menggunakan bajunya.
2. Laki-laki yang memandikannya memakai alas tangan, tidak menyentuh jenazah dengan langsung.
3. Optimal untuk menjaga pandangannya, hanya boleh memandang jenazah saat keadaan darurat atau secukupnya. (Muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Syarah Al-Mahalli dicetak bersama Hâsyiyatâni Qulyûbi wa ‘Umairah, [Singapura-Jedah-Indonesia: Al-Haramain], juz I, halaman 379-380).

Mengkafani jenazah perempuan
Sumber: Pexels.com


Adapun beberapa langkah mengkafani jenazah perempuan, yaitu:

- Adapun batas minimal kafan untuk jenazah perempuan ialah kain yang menutupi seluruh tubuh.
- Tiga lapis kain yang masing-masing mampu menutupi seluruh tubuh.
- Paling sempurna ialah lima lapis kain, yang terdiri atas (a dan b) dua lapis kain yang masing-masing bisa menutupi seluruh tubuh, (c) izâr yakni kain yang menutup bagian tengan tubuh dari pusar sampai lutut, (d) gamis, dan (e) kerudung yang menutup kepala. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyah al-Bâjuri, juz I, halaman 248-249).