Saridon merupakan obat yang memiliki kandungan propifenason, paracetamol, dan kafein. Umumnya digunakan sebagai obat sakit kepala tetapi juga dapat dipakai untuk sebagai obat sakit gigi.

Efek terapi yang digunakan sebagai antipiretik (obat yang dapat menurunkan suhu tubuh), analgesik (obat yang meredakan nyeri), dan stimulan sistem syaraf pusat (obat yang memberi efek pencegahan rasa ngantuk). Sehingga, dengan memakai obat ini tentu terhindar rasa kantuk.

Dosis & cara penggunaan saridon

Berikut dosis dan cara penggunaan saridon, yakni:

- Dewasa: diminum 1-2 tablet, 3 kali sehari.
- Anak usia 6-12 tahun: diminum ½ hingga 1 tablet, bisa dikonsumsi 3 kali sehari. Saridon diminum usai makan guna mencegah munculnya iritasi lambung.

Efek samping
Sumber: Istimewa


Efek samping
yang bisa muncul saat pemakaian saridon, ialah sebagai berikut:

- Jantung berdebar
- Gangguan saluran pencernaan
- Gangguan psikomotorik
- Takikardia (detak jantung lebih dari 100 kali per menit)
- Aritmia (gangguan irama jantung)
- Gangguan hati (apabila diberikan dengan dosis tinggi dan ketika terapi jangka panjang)

Kamu harus menghentikan penggunaan obat ini jika terjadi keadaan seperti berikut:

- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Susah bernapas
- Pembengkakan pada tenggorokan, lidah, hingga wajah

Kontraindikasi

Kamu perlu menghindari pemakaian sarindon terhadap pasien yang mempunyai indikasi, yakni:

- Hipertensi berat
- Saat mendapatkan terapi MAOI
- Memiliki disfungsi hati berat
- Pasien yang peka pada obat simpatomimetik lain (contohnya: pseudoefedrin, efedrin, fenilefrin)

Harga: Rp. 2.700 - Rp. 4.500/strip