Indonesia dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai toleransi umat beragama. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang beragam dan memiliki banyak suku, budaya, adat, hingga agama.

Bukti dari toleransi umat beragama di Indonesia yakni berdiri kokohnya tempat beribadah yang berdampingan meski penuh perbedaan. Meski berdampingan, namun tak membuat kericuhan dan tetap adem ayem karena saling menjaga kehormatan dan rasa toleransi.

Salah satu tempat bukti toleransi di Indonesia yakni Desa Buntu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Desa ini berada di sekitar 6 km dari kawasan wisata Dieng.

Punya udara sejuk

Sumber: Facebook PARIWISATA WONOSOBO


Karena tempatnya berada di kaki Gunung Sindoro dan berada di ketinggian sekitar 1750 mdpl sehingga membuat Desa Buntu memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah. Kesejukan di Desa Buntu bukan hanya karena pemandangan alam yang indah saja, namun juga pemandangan bermasyarakat dari penduduk Desa Buntu yang harmonis.

Dihuni lima agama

Desa Buntu yang begitu populer karena kerukunan penduduknya yang sukses tuai pujian. Penduduk yang tinggal di Desa Buntu memiliki keanekaragaman dan menganut agama yang berbeda-beda seperti Islam, Katolik, Buddha, Kristen dan aliran kepercayaan lainnya.

Percontohan rasa toleransi

 
Sumber: Facebook Eddie Shine Lopes


Desa Buntu ini cocok dijadikan sebagai desa percontohan untuk membangun rasa toleransi dari keberagaman dan perbedaan. Meski memiliki agama yang berbeda-beda, namun penduduknya tetap harmonis dan hidup berdampingan.

Di Desa Buntu juga terdapat tempat peribadatan umat beragama yang berbeda-beda yakni Masjid, Vihara hingga Gereja.

Bukti toleransi antarumat beragama

Sumber: Facebook Eddie Shine Lopes


Adapun bukti dari rasa toleransi antarumat beragama di Desa Buntu yakni saat ketika umat Islam tengah melaksanakan shalat taraweh di bulan Ramadhan dan shalat hari raya, maka tanpa arahan dan perintah para pemuda dari agama lain akan mengamankan jalannya kegiatan tersebut. 

Hal tersebut juga terjadi saat agama lain menjalankan ibadah atau merayakan hari besar, maka pemuda dari agama lain akan dengan sigap dan berinisiatif turut menjaga kekhidmatan jalannya ibadah.