Limbah organik basah merupakan jenis limbah organik yang mudah terurai dan umumnya memiliki kandung air, seperti halnya sisa makanan, daun, ranting, kulit buah, sayuran, dan limbah pertanian contohnya pupuk organik dan limbah ternak. Limbah organik basah ini bersumber dari kegiatan sehari-hari manusia, baik dari rumah tangga ataupun dari kegiatan pertanian.

Limbah organik basah mampu diurai oleh mikroorganisme misalnya bakteri dan jamur, maka bisa dipakai lagi untuk pupuk organik atau diolah menjadi bahan bakar alternatif seperti biogas. Daur ulang limbah organik basah sangat penting dalam mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan dan juga dalam memanfaatkan lagi sumber daya alam yang ada.

Ciri-ciri limbah organik
Sumber: Pexels.com


Beberapa dalam membedakan limbah organik dan yang bukan limbah organik, yakni dengan mengetahui dan memahami karakteristik atau ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri limbah organik sebagai berikut:

- Limbah organik memiliki kandungan air dengan kadar yang banyak. Ketika proses pembusukan, kandungan air yang pada limbah itu dapat menguap sampai akhirnya mengering.
- Limbah organik berasal dari sisa bahan alam di mana itu adalah hasil olahan manusia, tidak lewat proses panjang dan terkandung banyak zat kimiawi.
- Limbah lebih mudah membusuk, tanpa harus melewati beberapa proses pengolahan. Ini dikarenakan bisa dibuktikan ketika kamu menemukan limbah atau sampah yang akan hancur begitu saja walaupun hanya didiamkan dalam jangka tanpa melewati berbagai proses.
- Mikroba atau kuman pengurai yang terdapat di dalam atau dasar tanah dapat menghancurkan limbah atau sampah. Atau dapat dikatakan, jika mengubur atau memendam limbah organik di tanah dengan cara yang benar, keadaan di dalam atau dasar tanah juga tidak tercemar.

Berikut ini beberapa contoh limbah organik basah yang bisa dibuat sebagai karya kerajinan yang unik seperti halnya:

1. Kulit buah jeruk atau lemon
Sumber: Pexels.com


Kulit buah jeruk
atau lemon yang umumnya dibuang bisa dijadikan bahan dalam membuat anyaman atau kerajinan tangan misalnya bros atau gantungan kunci. Pembuatan kerajinan ini, kulit buah jeruk atau lemon diiris tipis-tipis dan selanjutnya di anyam.

2. Daun pisang

Daun pisang
yang umumnya dibuang sesudah memasak makanan, bisa dibuat sebagai bahan dalam pembuatan kerajinan tangan misalnya tas, topi, atau tempat penyimpanan makanan. Pada pembuatan kerajinan ini, daun pisang diiris tipis dan dianyam atau dirajut.

3. Tongkol jagung

Tongkol jagung
yang umumnya dibuang usai dipetik, bisa dijadikan bahan dalam membuat kerajinan tangan contohnya gantungan kunci atau hiasan dinding. Pada pembuatan kerajinan ini, tongkol jagung dipotong-potong dan dirangkai atau ditempelkan terhadap bahan dasar.

4. Batang pisang

Batang pisang
yang biasanya dibuang setelah dipetik, dapat dijadikan bahan untuk membuat kerajinan tangan seperti vas bunga atau tempat pensil. Dalam pembuatan kerajinan ini, batang pisang diiris tipis dan dibentuk sesuai dengan desain yang diinginkan.

5. Cangkang telur
Sumber: Pexels.com


Cangkang telur
yang umumnya dibuang usai dimakan, bisa dijadikan bahan dalam membuat kerajinan tangan misalnya lukisan atau hiasan dinding. Pada pembuatan kerajinan ini, cangkang telur dibersihkan dan dihias dengan cat atau bahan dekorasi lainnya.