Tari Serampang Dua Belas adalah salah satu karya tari tradisional dari Sumatera Utara yang berasal dari suku Karo. Nama "Serampang Dua Belas" berasal dari bahasa Karo yang artinya adalah "dua belas helai daun". Tarian ini diciptakan sebagai bentuk ungkapan syukur dan rasa kebersamaan masyarakat Karo dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tarian ini diciptakan sebagai bentuk ungkapan syukur dan rasa kebersamaan masyarakat Karo dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dan memiliki makna yang mendalam dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti gotong royong, kebersamaan, dan toleransi antar suku dan agama. Tari Serampang Dua Belas juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya Karo dan sebagai media penyampaian pesan-pesan moral kepada generasi muda.
Sejarah Tari Serampang Dua Belas
Sumber: Pinterest


Sejarah Tari Serampang Dua Belas bermula dari cerita tentang seorang raja dari Kerajaan Mardolangga yang ingin memperistri seorang putri cantik bernama Sendari. Untuk bisa mendapatkan hati Sendari, sang raja harus menyelesaikan sebuah tantangan yang diberikan oleh ayah Sendari. Tantangan tersebut adalah membuat sebuah tari yang terdiri dari dua belas gerakan yang melambangkan kehidupan manusia.
Dalam penampilan Tari Serampang Dua Belas, terdapat dua belas penari yang masing-masing mewakili sebuah gerakan dan dibagi menjadi empat kelompok. Setiap gerakan melambangkan peristiwa dalam kehidupan manusia seperti kelahiran, masa kanak-kanak, dewasa, dan menuju kematangan. Tarian ini juga diiringi oleh alat musik tradisional seperti gondang, gendang, dan serunai.

Makna dari Tari Serampang Dua Belas
Sumber: serampangxiifestival.com
Makna dari Tari Serampang Dua Belas adalah sebagai ungkapan syukur dan rasa kebersamaan dalam menjalani kehidupan. Tarian ini juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti gotong royong, kebersamaan, dan toleransi antar suku dan agama. Selain itu, Tari Serampang Dua Belas juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya Karo dan sebagai media penyampaian pesan-pesan moral kepada generasi muda.