Setelah memasuki bulan suci Ramadan, salah satu kegiatan ibadah yang dilakukan selain menjalankan kewajiban puasa, adalah kegiatan sunnah namun sangat dianjurkan, serta mendapat pahala yaitu sholat tarawih

Sholat Tarawih

Merupakan sholat sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim pada bulan Ramadan setiap malam. Sholat tarawih terdiri dari 20 rakaat yang dibagi menjadi 10 rakaat dua kali, dengan tiap rakaat terdiri dari dua kali sujud. Setiap rakaat diawali dengan membaca surat al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya dari Al-Qur'an.

Sholat witir adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat tarawih atau sholat-sholat lainnya. Sholat witir terdiri dari rakaat yang berjumlah ganjil, dengan tiap rakaat terdiri dari dua kali sujud. Setiap rakaat diawali dengan membaca surat al-Fatihah dan dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya dari Al-Qur'an.

Sholat tarawih ini hanya ada pada bulan suci Ramadan yang digelar setelah sholat Isya. Setelah melakukan sholat tarawih akan disambung dengan sholat witir. Setiap sholat memiliki bacaannya masing-masing.
pixabay

Doa Tahiyat Akhir Tarawih

Umumnya masyarakat sekarang ini sangat nyaman dengan pengerjaan sholat tarawih secara cepat. Satu di antaranya saat membaca doa tahiyat akhir. Namun bagaimana caranya membaca tahiyat dengan cara cepat?

Di dalam ilmu tajwid, metode bacaan dibagi menjadi tiga tingkatan kecepatan, yaitu tartil (tempo pelan), tadwir (sederhana), hadr (cepat). Pada pembagian yang terakhir yakni hadr tersebut, walaupun cepat, harus mengikuti aturan mîzân atau keseimbangan panjang pendek bacaan. Selain tahiyat boleh dibaca cepat dengan huruf-hurufnya yang jelas terbaca, juga ada cara dalam membaca tahiyat supaya lebih cepat, yaitu membaca tahiyat dengan memilih kalimat yang wajib-wajib saja.

Juga di dalam kitab Fathul Muin dijelaskan kalimat yang ringkas dalam tahiyat minimal sebagai berikut teks lengkapnya:

فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين   وعاشرها: تشهد أخير وأقله ما رواه الشافعي والترمذي [الأذكار الأرقام: ٣٦٨- ٣٩١] : التيحات لله إلى آخره تتمته: سلام عليك أيها النبي ورحمة الله وبركاته سلام علينا وعلى عباد الله الصالحين أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله

Artinya: “Rukun shalat yang kesepuluh adalah tasyahud akhir. Minimal bacaan dalam tasyahhud akhir sebagaimana yang diriwayatkan oleh As-Syafi’i dan At-Tirmidzi adalah bacaan At-tahiyyâtu lillâh, salâmun alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullâhi wa barakâtuh, salâmun 'alainâ wa ‘alâ ibâdillâhis shâlihîn. Asyhadu al-lâilâha illallâh, wa anna muhammadar rasûlullâh. (Syekh Zainuddin Al-Malyabari, Fathul Muin, halaman: 118)

Setelah tasyahud di atas, baru kemudian membaca shalawat:

 اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ 
 
Dengan demikian, bagi para makmum yang sering ketinggalan dengan imam yang cepat, bisa mengikuti alternatif minimal bacaan tasyahud tersebut.

Catatan; jika pada kondisi normal, disarankan untuk membaca tasyahud yang panjang supaya mendapatkan banyak keutamaan dan pahala yang banyak.