Bulan Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah yang merupakan bulan suci bagi umat Islam. Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang paling mulia dalam Islam karena di bulan inilah diturunkan Al-Quran sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Selama bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk pengorbanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh berkah, di mana pahala dari amalan kebaikan dilipatgandakan. Oleh karena itu, umat Islam di seluruh dunia memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbanyak amalan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berbuat kebaikan kepada sesama. Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dan mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sesama umat Islam. Bulan Ramadhan biasanya berlangsung selama 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan bulan sabit oleh umat Islam di masing-masing wilayah. Tidak hanya itu, tentunya umat muslim berharap amalan di bulan Ramadhan diterima. Maka dapat menyimak ulasan berikut sebagai tanda amalan diterima.

Tanda amalan Ramadhan diterima

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga agar amalan Ramadhan diterima dan tidak merugi:

1. Dijauhkan dari perbuatan tercela
Sumber: Pexels.com


Tanda amalan Ramadhan diterima ialah seseorang akan dijauhkan melakukan tindakan tercela misalnya bohong, ghibah, fitnah dan perbuatan fasik lain oleh Allah Swt. Pada hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan tetap mengamalkannya, maka Allah Ta'ala tidak butuh kepada puasanya."

Pernyataan tersebut seperti hadits riwayat Ibnu Majah yang artinya, "Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja."

2. Memperoleh kehidupan yang baik

Seorang yang ibadahnya diterima Allah SWT akan memperoleh ketenangan di hidupnya. Kehidupan dijalani dengan baik sebab dijamin secara langsung oleh Allah SWT. Hal ini seperti firman Allah pada Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 97, bunyinya:

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

3. Dimudahkan melakukan puasa sunnah setelah Ramadhan
Sumber: Pexels.com


Melansir buku Apakah Amalan Kita Diterima Allah SWT? oleh Alexander Zulkarnaen, S.Pd.I. diterangkan bahwa seorang yang melaksanakan puasa Syawal dapat menjadi faktor diterimanya amalan di bulan Ramadhan.

Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan:

أن معاودة الصيام بعد صيام رمضان علامة على قبول صوم رمضان فإن الله إذا تقبل عمل عبد وفقه لعمل صالح بعده كما قال بعضهم: ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها

Artinya: "Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih setelahnya."