Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikit (RSHS) sukses melakukan live demo robotic telesurgery terhadap hewan coba untuk pertama kalinya Selasa (30/5/2023). Demo operasi ini menggunakan Simulator Robotic yang merupakan tahap lanjutan dari pengembangan layanan robotic telesurgery di RSHS.
Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, Tim Robotic Kementerian Kesehatan yang juga sebagai Dokter Bedah Digestif RSHS, Dr. Reno Budiman, dr., SpB-KBD, MSc mengatakan operasi pada hewan berlangsung dengan relatif lancar dalam waktu kurang lebih 3 jam. Memang ada beberapa kendala yang terjadi yang akan menjadi bahan evaluasi untuk percobaan-percobaan berikutnya, terangnya.
dr. Reno menjelaskan Robotic Sina yang telah melakukan tugas sebagai robot bedah di RSHS dengan melakukan pembedahan menggunakan instrumen modular pada masing-masing tower sehingga pergerakannya lebih fleksibel.
Instrumen robotic dari Sina-Iran yang digunakan di RSHS menggunakan instrumen modular pada masing-masing tower sehingga pergerakannya fleksibel. Robot bedah ini memiliki ukuran 5 mm sehingga dapat meminimalisir luka dan perdarahan paska operasi.
Percobaan dengan hewan coba ini akan dilakukan secara berkesinambungan sesuai roadmap yang dibuat Kementerian Kesehatan. "Roadmapnya adalah pada akhir tahun 2024 sistem robotic ini sudah dapat digunakan pada manusia, sehingga pelayanan kesehatan dapat menggapai tempat-tempat terpencil", tambahnya.
Robotic telesurgery di RSHS telah dimulai sejak 2020 hasil kerjasama Indonesia dengan Iran. Saat ini RSHS sedang intens memberikan pelatihan kepada dokter bedah menggunakan Simulator Robotic Telesurgery.
Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, Tim Robotic Kementerian Kesehatan yang juga sebagai Dokter Bedah Digestif RSHS, Dr. Reno Budiman, dr., SpB-KBD, MSc mengatakan operasi pada hewan berlangsung dengan relatif lancar dalam waktu kurang lebih 3 jam. Memang ada beberapa kendala yang terjadi yang akan menjadi bahan evaluasi untuk percobaan-percobaan berikutnya, terangnya.
Instrumen robotic dari Sina-Iran yang digunakan di RSHS menggunakan instrumen modular pada masing-masing tower sehingga pergerakannya fleksibel. Robot bedah ini memiliki ukuran 5 mm sehingga dapat meminimalisir luka dan perdarahan paska operasi.
Robotic telesurgery di RSHS telah dimulai sejak 2020 hasil kerjasama Indonesia dengan Iran. Saat ini RSHS sedang intens memberikan pelatihan kepada dokter bedah menggunakan Simulator Robotic Telesurgery.