Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) baru-baru ini melakukan survey untuk mengetahui kendala yang dihadapi mahasiswa dalam proses pembelajaran online. Hasil survey ini menunjukkan bahwa hambatan utama yang dialami mahasiswa adalah masalah koneksi internet. Menurut Nizam, yang diungkapkan melalui laman resmi Kemendikbud, ada tiga aspek yang menjadi permasalahan dalam koneksi internet, yaitu jangkauan layanan, stabilitas jaringan, dan biaya yang belum terjangkau bagi mahasiswa.

Harga paket data menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa. Mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli paket data. Selain itu, mereka juga harus menyediakan paket data yang cukup banyak karena pembelajaran online dilakukan dalam waktu yang lama.

Untuk mengatasi masalah ini, Ditjen Dikti bekerja sama dengan PT. Indosat, Tbk untuk menyediakan layanan paket internet yang terjangkau bagi mahasiswa selama masa pandemi Covid-19. Menurut Dirjen Pendidikan Tinggi, Nizam, ketersediaan koneksi internet sangat penting dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran online tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya koneksi internet. Dia juga mengapresiasi upaya dan kepedulian Indosat dalam membantu meringankan beban mahasiswa dengan menyediakan layanan paket data atau kuota internet yang murah dan terjangkau.

Pada kesempatan yang sama, CBO PT. Indosat, Tbk, Bayu Hanantasena mengungkapkan bahwa digitalisasi di berbagai sektor, termasuk pendidikan, menjadi perhatian khusus bagi Indosat. Indosat berusaha memberikan solusi terbaik agar pembelajaran online di perguruan tinggi dapat berjalan dengan lancar dan efektif.

Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani secara online oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, dan SVP Head of Public Sector and Energy PT. Indosat Tbk, Asrul Ardianto, yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam dan Chief Business Officer PT. Indosat, Tbk Bayu Hanantasena pada Selasa (4/8/2020). Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Aris Junaidi, Direktur Sumber Daya Mohammad Sofwan Effendi, perwakilan dari berbagai PTN, dan awak media.