Sebuah obat yang seharusnya menjadi harapan bagi penderita Covid-19, justru berakhir sebagai mimpi buruk. Obat ini telah menelan korban sebanyak 17.000 jiwa selama pandemi Covid-19.

Obat tersebut diketahui memiliki efek samping yang sangat berbahaya bagi tubuh. Meskipun dianggap sebagai obat yang dahsyat, nyatanya penggunaannya malah berujung pada kematian. Banyak pasien yang mengonsumsi obat ini dengan harapan sembuh, namun malah mengalami efek samping yang fatal.

Penelitian menunjukkan bahwa obat ini dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Efek samping yang muncul termasuk gagal jantung, gangguan pernapasan, dan kegagalan fungsi ginjal. Hal ini membuat pasien semakin terpuruk dan akhirnya meninggal dunia.

Para ahli kesehatan sangat prihatin dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh obat ini. Mereka menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas obat sebelum digunakan oleh pasien.