Joe Biden baru-baru ini mengambil langkah drastis yang membuat China sengsara dan Xi Jinping marah. Kebijakan blokir yang diterapkan oleh Biden telah mengakibatkan kegilaan di Beijing.

Blokir ini dilakukan sebagai respons terhadap tindakan China yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan mengancam keamanan nasional Amerika Serikat. Tindakan China yang merambah ke wilayah Taiwan dan Hong Kong serta pelanggaran terhadap hak-hak minoritas Uighur telah memicu kecaman internasional.

Dalam upaya untuk menekan China, Biden memutuskan untuk melakukan blokir terhadap sejumlah perusahaan China yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia dan kegiatan yang merugikan keamanan nasional Amerika Serikat. Langkah ini tidak hanya mempengaruhi ekonomi China, tetapi juga memicu kemarahan Xi Jinping.

Reaksi Xi Jinping terhadap blokir ini sangatlah keras. Dia menganggap tindakan Biden sebagai campur tangan yang tidak berdasar dan mencampuri urusan dalam negeri China. Xi Jinping juga mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap Amerika Serikat.

Blokir ini telah menciptakan kegilaan di Beijing. Banyak perusahaan China yang terkena dampaknya mengalami kerugian besar dan terpaksa melakukan PHK massal. Selain itu, harga saham perusahaan-perusahaan tersebut juga anjlok drastis.

Banyak warga China yang merasa geram dengan kebijakan blokir ini. Mereka menganggapnya sebagai tindakan yang tidak adil dan mencampuri kedaulatan China. Namun, ada juga yang mendukung langkah Biden sebagai bentuk penegakan hak asasi manusia dan perlindungan terhadap keamanan nasional Amerika Serikat.

Meskipun China merasa sengsara dengan blokir ini, Biden tetap teguh dengan keputusannya. Dia berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan keamanan nasional Amerika Serikat, meskipun itu berarti harus menghadapi kemarahan Xi Jinping.