Khutbah Jumat Pemilu 2024: Politik Uang dalam Islam, Apa Hukumnya?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Pada kesempatan khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas tentang politik uang dalam Islam dan apa hukumnya dalam konteks Pemilu 2024 yang akan segera tiba.

Politik uang, atau yang sering disebut dengan praktik suap, merupakan fenomena yang masih sering terjadi dalam dunia politik di berbagai negara, termasuk Indonesia. Praktik ini melibatkan pemberian uang atau materi lainnya kepada calon pemilih atau partai politik dengan tujuan untuk mempengaruhi hasil pemilihan.

Dalam Islam, praktik politik uang termasuk dalam kategori haram. Hal ini didasarkan pada beberapa prinsip dan hukum yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Pertama, Islam mengajarkan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam politik. Praktik politik uang melanggar prinsip keadilan karena memberikan keuntungan kepada calon atau partai tertentu secara tidak adil, tanpa mempertimbangkan kualitas dan kapabilitas mereka.

Kedua, Islam melarang segala bentuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Politik uang dapat menjadi sarana untuk memperoleh kekuasaan dengan cara yang tidak jujur dan melanggar hukum.

Ketiga, Islam mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam proses politik. Praktik politik uang jelas melanggar prinsip ini karena dilakukan secara diam-diam dan tidak terbuka untuk publik.

Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas dan keadilan dalam proses politik, termasuk dalam Pemilu 2024. Kita harus menolak praktik politik uang dan memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas, yang mampu mewakili kepentingan rakyat dengan adil dan jujur.

Demikianlah khutbah Jumat kali ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan berpolitik. Mari kita berkontribusi untuk membangun negara yang berkeadilan dan bermartabat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.