Vasektomi adalah prosedur bedah sederhana untuk sterilisasi pria, seringkali dikelilingi oleh stigma dan kesalahpahaman. Banyak pria enggan mempertimbangkan vasektomi karena mitos dan kekhawatiran yang tidak berdasar. Menurut Parents, vasektomi adalah prosedur kontrasepsi permanen untuk pria. Prosedur ini dilakukan dengan memblokir saluran yang membawa sperma ke penis, mencegah sperma keluar dari tubuh saat ejakulasi. Oleh karena itu, vasektomi hampir 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Prosedur ini biasanya dilakukan di ruang praktek dokter dan memakan waktu sekitar 30 menit. Ada dua jenis vasektomi umum: konvensional dan tanpa sayatan. Kedua jenis hanya membutuhkan sayatan kecil dan ketidaknyamanan minimal. Dibutuhkan hingga 3 bulan agar vasektomi menjadi sepenuhnya efektif. Setelah prosedur, pria masih akan ejakulasi air mani, tetapi air mani tidak akan lagi mengandung sperma. Vasektomi tidak mempengaruhi performa seksual atau libido pria. Vasektomi memiliki beberapa efek samping potensial, seperti pembengkakan, memar, dan nyeri ringan. Gejala-gejala ini biasanya membaik dalam beberapa hari. Komplikasi yang lebih serius jarang terjadi, tetapi penting untuk segera menghubungi dokter jika mengalami nyeri parah atau gejala lain yang mengkhawatirkan. Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang sangat efektif dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99 persen. Vasektomi seringkali dikelilingi oleh stigma dan kesalahpahaman. Banyak pria enggan mempertimbangkan vasektomi karena mitos dan kekhawatiran yang tidak berdasar. Ketahui beberapa mitos dalam masyarakat dan kenyataan sebenarnya. Mitos 1: Vasektomi Menurunkan Libido dan Kemampuan Seksual Faktanya, vasektomi tidak memiliki efek apa pun pada libido atau kemampuan seksual pria. Penelitian menunjukkan bahwa vasektomi tidak mempengaruhi frekuensi, intensitas, atau kepuasan aktivitas seksual. Ejakulasi dan orgasme tetap sama setelah vasektomi. Mitos 2: Vasektomi Meningkatkan Risiko Kanker Prostat Sebenarnya, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vasektomi mungkin sedikit meningkatkan risiko kanker prostat. Namun, risikonya sangat kecil dan manfaat vasektomi dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan jauh lebih besar daripada risikonya. Mitos 3: Vasektomi Membuat Pria Lebih Rentan Terhadap Infeksi Menular Seksual Sebenarnya, vasektomi tidak mempengaruhi risiko IMS. Pria yang telah menjalani vasektomi tetap perlu menggunakan kondom untuk melindungi diri dari IMS. Mitos 4: Vasektomi Menyakitkan dan Rumit Sebenarnya, vasektomi adalah prosedur yang relatif sederhana dan cepat yang biasanya dilakukan di klinik dokter dengan anestesi lokal. Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 30 menit dan hanya ada sedikit rasa sakit yang mungkin dirasakan setelahnya. Mitos 5: Vasektomi Tidak Mempengaruhi Kemampuan Pria untuk Ereksi Vasektomi tidak mempengaruhi kemampuan seorang pria untuk ereksi. Ejakulasi dan orgasme juga tetap sama setelah vasektomi. Fungsi seksual pria tidak terpengaruh oleh prosedur ini. Mitos 6: Vasektomi Sama dengan Kastrasi Vasektomi tidak sama dengan kastrasi. Kastrasi adalah pengangkatan bedah testis, sedangkan vasektomi hanya melibatkan pemotongan dan penutupan vas deferens, tabung yang membawa sperma. Pria yang telah menjalani vasektomi masih memiliki testis mereka dan menghasilkan hormon testosteron, sehingga mereka tidak mengalami perubahan fisik atau emosional seperti yang terjadi dengan kastrasi. Mitos 7: Vasektomi Tidak Membuat Pria Kurang Maskulin Faktanya: Vasektomi tidak berhubungan dengan maskulinitas seorang pria. Maskulinitas ditentukan oleh banyak faktor, termasuk karakter, nilai-nilai, dan rasa tanggung jawab, dan tidak dipengaruhi oleh pilihan reproduksi. Vasektomi adalah pilihan yang aman dan efektif untuk sterilisasi pria yang tidak memiliki efek negatif pada libido, kemampuan seksual, atau risiko penyakit menular seksual. Penting untuk mendiskusikan prosedur ini dengan dokter sebelum membuat keputusan untuk memastikan bahwa vasektomi adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
