7 Cara Mengatasi Jerawat Hormon, Ketahui Penyebabnya

"Jerawat tidak saja disebabkan oleh kondisi kulit atau kebersihan kulit yang kurang terjaga, namun juga dapat disebabkan oleh hormon."

Life | 08 March 2022, 14:00
7 Cara Mengatasi Jerawat Hormon, Ketahui Penyebabnya

Jerawat hormonal sering kali dialami oleh remaja hingga pada usia 20-an. Jerawat hormon dapat terjadi karena disebabkan oleh masalah kulit yang dipicu cara kerja hormon yang dapat memicu produksi sebum secara berlebihan. Selama ini, sebagian besar orang mengaitkan jerawat dengan kondisi kebersihan kulit yang kurang terjaga dengan baik.

Padahal tidak saja dipicu kondisi kulit, hormon juga dapat menjadi pemicu terjadinya jerawat. Hormon yang menyebabkan jerawat ini dapat menjadi masalah jika kadarnya terlalu tinggi atau terlalu rendah. Fluktuasi dan ketidakseimbangan kadar hormon tertentu di dalam tubuh bisa menyebabkan kulit menjadi berminyak atau kering. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit jadi lebih rentan berjerawat.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan jerawat timbul pada bagian wajah maupun tubuh seseorang. Pada umumnya, masalah penumpukan kotoran pada kulit dan juga masalah hormon dapat memicu jerawat. Akan tetapi, setiap masalah jerawat memiliki penanganan yang berbeda. Jerawat yang ditimbulkan karena masalah hormon, akan lebih sulit diatasi dengan menggunakan obat jerawat yang dijual di pasaran secara bebas.

Pada kondisi jerawat hormon, biasanya seorang perempuan akan memiliki risiko lebih tinggi mengalami jerawat hormon. Pada saat mengalami masa pubertas biasanya seseorang akan mengalami kondisi tumbuhnya jerawat hormon pada tubuh maupun wajah. Pada saat masa pubertas, seseorang akan memproduksi minyak lebih banyak karena adanya peningkatan hormon testosteron yang dapat memicu tumbuhnya jerawat.

Mengenal penyebab jerawat hormon

Jerawat hormon dapat terjadi karena diakibatkan oleh kondisi hormon yang bekerja secara kurang seimbang. Kondisi ini dapat mempengaruhi terjadinya produksi sebum meningkat secara berlebihan. Hal ini dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya jerawat hormon.

Daun.id

sumber; pixabay

Berikut ini penyebab jerawat hormon yang dapat diketahui :

- Monopouse, berakhirnya siklus menstruasi secara alami, yang biasanya terjadi saat perempuan memasuki usia 45-55 tahun. Seorang perempuan dikatakan sudah menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi, minimal kurang lebih 12 bulan. Ketika menopause, perempuan akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuhnya. Kondisi ini, hormon androgen dapat meningkat sehingga menyebabkan jerawat hormon.

- Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS), gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. Tanda awal perempuan yang mengalami sindrom ini adalah gangguan siklus menstruasi dan memiliki kadar hormon androgen yang berlebihan. Pada kondisi ini, kadar hormon androgen mengalami peningkatan sehingga mencegah produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya jerawat hormon.

- Stres berlebihan, seseorang yang sedang mengalami jerawat hormon dapat dipicu oleh stres berlebihan, pada umumnya akan mengalami jerawat karena hormon. Hal ini dikarenakan hormon kortisol, yakni hormon yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres berlebihan akan memengaruhi kondisi hormon dan dapat menyebabkan jerawat hormon.

- Masa pubertas, jerawat hormon dapat dialami oleh para remaja pada saat masa pubertas. Remaja pada fase ini akan kerap kali mengalami jerawat hormon. Saat mengalami masa pubertas, kadar hormon androgen pada tubuh remaja laki-laki dan perempuan akan meningkat guna memperkuat otot dan tulang. Kondisi ini dapat meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan terjadinya jerawat hormon.

- Menstruasi, hormon kurang stabil saat perempuan sedang menstruasi, hal ini tiba bisa memicu terjadinya jerawat. Sebagian besar perempuan akan mengalami jerawat ketika sedang menstruasi. Jelang menstruasi, kadar estrogen dan progesteron perempuan akan menurun. Kondisi ini mengakibatkan, kelenjar sebum memproduksi lebih banyak minyak dan menyumbat pori-pori sehingga timbul jerawat hormon.

Demikianlah beberapa penyebab terjadinya jerawat hormon. Mulailah dengan mengelola stres dengan kegiatan yang positif, sehingga stres dapat teralihkan dengan baik. Selain itu juga dapat membantu untuk mencegah jerawat.

Mengenal jenis hormon yang memicu jerawat hormon

Selain itu ada beberapa jenis hormon yang dapat memicu terjadinya jerawat hormon. Berikut ini beberapa jenis hormon pemicu jerawat hormon :

Daun.id

sumber; pexels

- Hormon androgen, peningkatan kadar hormon androgen, yang disebut testosteron, dapat memicu kelenjar minyak untuk memproduksi minyak pada wajah secara berlebihan. Bahkan, dapat menyebabkan pori-pori kulit tersumbat dan menyebabkan jerawat. Kondisi ini dapat menyebabkan jerawat , dan dipicu oleh beberapa hal, mulai dari pubertas, kehamilan, hingga konsumsi obat atau pil KB jenis tertentu.

- Hormon estrogen, estrogen juga termasuk hormon penyebab jerawat hormon. Berbeda dengan testosteron yang dapat menyebabkan jerawat bila kadarnya terlalu tinggi, hal ini berbalik, estrogen bisa menyebabkan jerawat jika kadarnya terlalu rendah. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen ialah perimenopause, menstruasi, anoreksia, penyakit ginjal, atau olahraga yang berlebihan

Dua jenis hormon di atas bisa menjadi pemicu tumbuhnya jerawat jika sedang mengalami gangguan. Maka, perlu untuk selalu menjaga keseimbangan kedua jenis hormon tersebut. Sehingga terhindar dari jerawat.

Cara mengatasi jerawat hormon

Jerawat akibat perubahan kadar hormon cara mengatasinya, tentunya berbeda dengan mengatasi jerawat biasa. Ada Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat hormon. Berikut ini cara mengatasi jerawat hormon :

1. Menggunakan obat jerawat

Daun.id

sumber; pexels

Guna mengatasi jerawat hormon, ada beberapa jenis obat jerawat yang dapat digunakan. Namun dalam hal ini perlu menyesuaikan dengan kondisi kulit. Bagi kulit berminyak, gunakanlah obat jerawat yang mengandung retinoid, benzoil peroksida, dan asam salisilat. Sementara untuk kulit kering, hindari obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, dan asam azelaic. Hal ini dapat menyebabkan kulit bertambah kering.

2. Mengonsumsi jenis obatan tertentu

Dokter akan memberikan rese obat-obatan yang dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon, sehingga jerawat dapat sembuh dan teratasi. Hal ini dapat mengatasi jerawat hormon, selain itu menjaga kesehatan tubuh dan menjaga berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada kadar hormon penyebab jerawat hormon.

3. Jagalah kebersihan kulit

Daun.id

sumber; pixabay

Pada kondisi tidak keseimbangan hormon, kotoran mudah menempel, dan bakteri mudah berkembang biak sehingga kulit juga rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan kulit agar jerawat tidak tumbuh pada kulit. Jika mengalami kulit berminyak, bersihkanlah wajah minimal dua kali sehari. Serta pilihlah sabun cuci muka yang sesuai dengan kondisi kulit.

4. Kurangi konsumsi olahan susu

Olahan susu menjadi salah satu sumber nutrisi, namun jika dikonsumsi secara berlebihan memperburuk jerawat hormon. Mengutip hasil penelitian Journal of Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, bahan olahan susu bisa merangsang produksi hormon dan memicu kulit lebih berminyak. Untuk mengatasi jerawat hormon sebaiknya kurangi mengonsumsi olahan susu secara berlebihan.

5. Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

Daun.id

sumber; pexels

Mengonsumsi sayur dan buah memiliki manfaat yang sangat positif untuk kesehatan kulit. Makanan yang memiliki tinggi antioksidan ini membantu mengurangi peradangan dan membantu menyamarkan bekas jerawat. Kandungan mikronutrisi ini dipercaya mampu menyeimbangkan hormon sehingga dapat mencegah munculnya jerawat hormon dan kulit terasa halus. Dalam hal ini sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

6. Memperhatikan penggunaan jenis skincare

Produk skincare juga tidak kalah penting, dalam hal ini perlu memperhatikan kandungan di dalamnya sehingga tidak memicu masalah baru pada kulit. Jika skincare yang digunakan tidak sesuai dengan kulit, bisa jadi malah menimbulkan masalah pada kulit. Selain itu, penting juga untuk mengetahui jenis kulit yang dimiliki. Sehingga memudahkan untuk memilih jenis skincare dan mengatasi jerawat hormon.

7. Berjemur pada pagi hari

Daun.id

sumber; pixabay

Berjemur pada pagi hari dapat mengatasi jerawat hormon. Dalam hal ini tidak perlu berjemur terlalu lama, cukup gunakan waktu 15 menit saja sehingga kulit mendapat asupan vitamin D alami yang dapat mengendalikan produksi sebum di wajah. Kondisi ini dapat mencegah produksi sebum berlebih dan juga mencegah bakteri. Sehingga dapat mengatasi jerawat hormon.

Demikian beberapa cara yang dapat diaplikasikan dalam mengatasi jerawat hormon. Jika beberapa cara telah dicoba namun jerawat masih membandel. Sebaiknya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapat resep dan perawatan lebih lanjut dalam mengatasi jerawat hormon.

(rian adi kurniawan/nn)


Rekomendasi untuk Anda

Berita Terbaru

JADWAL SHOLAT HARI INI

KAMIS, 28 MARET 2024 (JAKARTA PUSAT)
IMSYAK 04:31 SUBUH 04:41 DUHA 06:18 ZUHUR 12:00
ASHAR 15:14 MAGHRIB 18:02 ISYA 19:11  

Zodiak Aries Hari Ini

Percintaan

Percintaan Aries pada bulan Maret 2024 akan menjadi penuh gairah dan emosional. Hubungan yang sudah ada dapat mengalami beberapa perubahan dan tantangan, tetapi dengan komunikasi yang baik, Aries dapat memperkuat ikatan mereka. Bagi yang masih single, ada kemungkinan untuk bertemu seseorang yang menarik dan memulai hubungan baru.



Aries Selengkapnya