Makna dan Amalan Rebo Wekasan Menurut Mbah Moen dan Kisah Penghina Gus Dur

Rebo Wekasan adalah hari yang sangat berarti dalam tradisi Islam, terutama bagi umat Muslim di Jawa. Hari ini jatuh pada Rabu terakhir di bulan Safar, yang pada tahun 2024 akan berlangsung pada tanggal 4 September. Menurut KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen, ada sejumlah amalan yang bisa dilakukan pada hari ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menangkal musibah.

Tradisi ini berakar dari keyakinan bahwa pada hari Rebo Wekasan, bala atau musibah akan turun. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sholat dan amalan tertentu. Mbah Moen menjelaskan bahwa sholat empat rakaat sangat dianjurkan pada hari ini, di mana setiap rakaat disertai dengan bacaan surah Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq satu kali, dan An-Nas satu kali. Beliau menekankan bahwa dengan melakukan amalan ini, seseorang bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan musuh-musuhnya akan tertumpas.

Selain itu, ada kisah menarik tentang seorang penghina Gus Dur yang menyesal setelah menghina beliau. Dalam kisah ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha menceritakan bagaimana seorang kiai yang dikenal pendiam menghadapi penghina Gus Dur. Kiai tersebut, meskipun anti-Gus Dur, akhirnya menyadari kesalahannya dan menyesal. Ini menunjukkan betapa pentingnya menghormati ulama dan memahami ajaran agama dengan baik.

Dengan memahami makna Rebo Wekasan dan mengikuti amalan yang dianjurkan, kita bisa lebih dekat dengan Allah dan terhindar dari musibah. Mari kita ambil hikmah dari kisah-kisah ini dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.