Kemenag Imbau Siaran Adzan Maghrib Lewat Running Text pada 5 September

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) baru saja mengeluarkan imbauan penting terkait penyiaran adzan Maghrib. Pada tanggal 5 September mendatang, Kemenag meminta agar adzan Maghrib disiarkan melalui running text. Tujuan dari imbauan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai waktu shalat Maghrib, sehingga semua orang dapat lebih mudah mengetahui kapan waktu ibadah tiba.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Kemenag berharap bahwa dengan adanya siaran adzan yang jelas dan mudah diakses, masyarakat akan lebih mudah menunaikan ibadah mereka. Penggunaan running text di televisi diharapkan dapat menjangkau lebih banyak orang, terutama di daerah-daerah yang sulit mendapatkan sinyal radio atau televisi.

Juru Bicara Kementerian Agama, Sunanto, menjelaskan bahwa meskipun adzan Maghrib disiarkan di televisi, panggilan azan di masjid dan musalla tetap diperbolehkan. Ini adalah langkah yang diambil untuk memastikan bahwa umat Islam yang sedang menonton televisi tetap diingatkan akan waktu shalat, tanpa mengganggu ibadah umat Katolik yang akan melaksanakan Misa bersama Paus Fransiskus pada waktu yang sama.

“Kami ingin semua umat beribadah dengan tenang. Dengan adanya running text yang menunjukkan waktu Maghrib, umat Katolik dapat mengikuti Misa dengan baik, sementara umat Islam tetap bisa melaksanakan shalat,” tambah Sunanto. Ini adalah contoh nyata dari toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia, yang dikenal luas di seluruh dunia.

Dengan langkah ini, Kemenag berharap agar semua umat dapat menjalankan ibadah mereka dengan baik, dan masyarakat dapat saling menghormati satu sama lain. Jadi, mari kita sambut imbauan ini dengan positif dan tingkatkan kesadaran kita akan waktu ibadah.