Obat Radang Tenggorokan Untuk Ibu Hamil, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Hampir kebanyakan orang pasti pernah mengalami yang namanya radang tenggorokan. Kondisi ini kadang terjadi pada ibu hamil, wanita hamil cenderung memiliki daya tahan tubuh rendah. Sehingga menyebabkan mudah terserang penyakit, termasuk radang tenggorokan yang sangat mengganggu. Meski tidak terlalu berbahaya, namun dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Kondisi yang tidak nyaman ini dapat mempengaruhi nafsu makan ibu hamil. Dalam melakukan pengobatan radang tenggorokan untuk ibu hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Beberapa obat yang sering digunakan mengatasi radang tenggorokan pada orang dewasa, kadang-kadang kurang aman untuk ibu hamil.

Gejala radang tenggorokan yang mungkin dialami oleh ibu hamil antara lain:

- Nyeri atau sakit saat menelan
- Sensasi terbakar atau perih di tenggorokan
- Batuk atau pilek
- Suara serak atau sakit
- Demam (suhu tubuh di atas 37,5°C)

Obat Radang Tenggorokan Untuk Ibu Hamil

Kondisi ibu hamil umumnya berbeda dengan kondisi orang normal. Selama masa kehamilan, akan mengalami beberapa perubahan. Misalnya perubahan pada fisik, mental, emosional, dan beberapa lainnya. Sehingga diperlukan obat yang berbeda pula untuk mengatasi radang tenggorokan pada ibu hamil. Berikut ini obat-obatnya:

1. Amoxicillin

Menurut penelitian pada hewan, obat ini tidak mempengaruhi bayi yang sedang berkembang di dalam kandungan. Obat ini memiliki manfaat yang cukup lebih besar, jika dibandingkan dengan risikonya. Obat amoxicillin seringkali diresepkan oleh dokter untuk mengobati radang tenggorokan pada ibu hamil. Sekaligus obat ini tergolong kategori B.

2. Penicillin

Obat yang kedua ini juga tergolong obat radang tenggorokan kategori B. Obat ini bisa dikonsumsi ibu hamil yang menderita radang tenggorokan. Pasalnya, obat ini tidak menunjukkan dampak negatif pada pertumbuhan bayi. Dapat masuk ke dalam ASI, akan tetapi belum ada laporan tentang efek negatifnya. Karena dapat masuk ke dalam ASi, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

3. Cephalexin

Obat radang tenggorokan ini juga tidak melewati plasenta bayi. Meski demikian, dalam penggunaannya perlu dikonsultasikan ke dokter dahulu. Karena obat ini belum pernah diuji pada wanita hamil. Cephalexin adalah obat kategori B. Studi pada hewan menunjukkan bahwa kategori obat ini tidak memengaruhi kesuburan atau berbahaya untuk janin yang sedang berkembang.

Selain itu terjadinya radang tenggorokan pada ibu hamil terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal. Seperti berikut ini:

1. Infeksi virus atau bakteri: Salah satu penyebab utama radang tenggorokan adalah infeksi virus atau bakteri, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan. Virus atau bakteri ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dinding tenggorokan, sehingga terjadi radang tenggorokan.

2. Alergi: Radang tenggorokan juga bisa disebabkan oleh alergi terhadap zat-zat tertentu, seperti polusi udara, asap rokok, atau debu. Alergi dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dinding tenggorokan, yang kemudian menyebabkan radang tenggorokan.

3. Paparan terhadap zat-zat yang menyebabkan iritasi: Paparan terhadap zat-zat yang menyebabkan iritasi, seperti asap rokok atau polusi udara, juga bisa menyebabkan radang tenggorokan.

4. Kelembapan yang rendah: Lingkungan yang terlalu kering bisa menyebabkan radang tenggorokan karena dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dinding tenggorokan.

5. Merokok: Merokok merupakan faktor risiko utama untuk radang tenggorokan. Asap rokok dapat menyebabkan iritasi pada lapisan dinding tenggorokan, sehingga terjadi radang tenggorokan.

Untuk mengobati radang tenggorokan ibu hamil, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Sebab beberapa obat yang digunakan untuk radang tenggorokan, terkadang kurang aman untuk ibu hamil.

(rian adi kurniawan/nn)