Mitos Gunung Pegat, Hati-Hati Bagi Pengantin Saat Melintas

Gunung Pegat merupakan sebuah gunung yang terpisah lantaran dibelah oleh jalan raya. Diberikan nama 'Pegat" lantaran seringkali dikaitkan dengan mitos bagi pengantin baru. Mitos Gunung Pegat di Indonesia ini terjadi di beberapa tempat, salah satunya di Lamongan, Jawa Timur. Nama "Pegat" berasal dari bahasa Jawa yang artinya "bercerai/berpisah".

Hal ini seringkali dikaitkan dengan seorang pengantin yang akan menikah, jika melintasi Gunung Pegat bakal memiliki hubungan yang tidak awet atau berujung perceraian. Sehingga ada beberapa syarat yang harus dilakukan oleh pengantin untuk menghindari mitos tersebut. Konon, jika sang pengantin tidak melakukan ritual bisa menjadi malapetaka bagi kedua pengantin.

Mitos ini kini semakin berkembang dengan kuat di tengah masyarakat. Gunung Pegat yang ada di Lamongan ini terletak di desa Karangkembang, Kecamatan Babat. Menurut masyarakat sekitar, ketika ada calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dan melewati gunung tersebut. Harus melepaskan sepasang ayam agar rumah tangga yang dibangun dapat bertahan lama.

Mitos Gunung Pegat

Bagi calon pengantin saat melintasi Gunung Pegat perlu melakukan suatu ritual, agar rumah tangga yang dibangun oleh pasangan pengantin bisa bertahan lama. Mitos ini memang sulit diterima nalar, namun keyakinan masyarakat semakin kuat. Berikut ini tentang mitos Gunung Pegat:

1. Pantangan Bagi Calon Pengantin

Menurut cerita yang berkembang di tengah masyarakat, bagi calon pengantin yang melintasi Gunung Pegat harus membuang sepasang ayam. Hal ini dilakukan untuk menangkal mitos tersebut agar rumah tangga yang dibangun calon pengantin dapat bertahan lama. Mitos ini juga muncul dari nama gunung tersebut.

Meski demikian belum diketahui secara pasti latar belakang munculnya mitos ini, namun masih banyak masyarakat yang sering melakukannya. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Lamongan saja, tetapi juga masyarakat luar kabupaten Lamongan. Soal kepercayaan ini dikembalikan kepada diri masing-masing.

2. Melepas Sepasang Ayam di Gunung Pegat

Guna menangkal mitos, calon pengantin yang melintas di gunung Pegat harus melepas sepasang ayam jago dan betina. Ayam-ayam tersebut dilepas secara hidup-hidup saat melintasi gunung pegat. Biasanya ayam-ayam ini nantinya akan ditangkap warga sekitar. Konon menurut warga sekitar ayam-ayam yang dilepas ini akan lebih kuat dan tahan terhadap penyakit.

Saat melepasnya juga tidak diperlukan ritual khusus, bagi pasangan pengantin cukup melepasnya begitu saja. Selain itu menurut sesepuh desa setempat juga tidak ada syarat khusus terkait ukuran ayam yang dilepas. Beberapa orang akan memilih untuk melepaskan sepasang ayam daripada terjadi perceraian dalam rumah tangga.

Dibalik mitos melepas sepasang ayam ini tentu juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar, sebab ayam tersebut dapat ditangkap dan dipelihara. Demikianlah sekilas mengenai mitos Gunung Pegat yang ada di Lamongan. Bisa diwaspadai bagi calon pengantin yang melintasi gunung tersebut. Namun soal kepercayaan, kita kembalikan kepada diri kita masing-masing.

(rian adi kurniawan/nn)