5 Amalan Bulan Rajab yang Disunnahkan Rasululullah

Bulan Rajab merupakan bulan yang dimuliakan oleh umat Islam. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga menerangkan bahwa bulan Rajab ialah bulannya Allah Swt. Untuk bulan Sya’ban merupakan bulan bagi Rasulullah, sedangkan bulan Ramadhan adalah bulan untuk umat Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT berfirman bahwa bulan Rajab menjadi salah satu bulan yang dimuliakan, bunyinya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah SWT pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram." (QS At-Taubah:36)

Saat menjelang bulan Rajab, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh umat Islam dalam melajalankan amalan-amalan di bulan tersebut. Selain melakasanakannya, banyak umat Islam yang mengingat dan belajar lagi mengenai berbagai amalan di bulan Rajab. Bulan Rajab umumnya hadir sebagai persiapan menyambut bulan Ramadhan. Mengutip NU Online, berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan di bulan Rajab, yakni:

1. Puasa Rajab

Puasa bulan Rajab adalah ibadah yang disarankan oleh Islam. Sebagai umat Islam, berpuasa di bulan-bulan yang agung begitu dianjurkan. Seperti keterangan Syekh Nawawi Banten di Kitab Nihayatuz Zain. Adapun niat niat puasa Rajab yang dibaca pada malam hari, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Swt.”

Orang yang hendak berpuasa Rajab di siang hari, namun lupa berniat dan membaca niat diperbolehkan menyusul. pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Rajab seketika itu juga. Dengan catatan orang tersebut tidak melakukan hal-hal yang membatalkan. Berikut ini bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى 

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

2. Doa memasuki bulan Rajab

Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi di Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menjelaskan bahwa doa yang dibaca Rasulullah ketika memasuki bulan Rajab ialah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.”

3. Sedekah

Bulan Rajab memiliki nilai-nilai luhur untuk mereka yang berniat bersungguh-sungguh dalam meraihnya. Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menjelaskan di kitabnya al-Ghunyah bahwa kata rajab berasal dari tiga huruf ra’-jim-ba’. Di mana setiap hurufnya memiliki makna yang berbeda. Ra’ berarti nilai Rahmatullah, jim bermakna nilai juudullah, dan ba’ maknanya nilai birrullah.

Rasulullah bersabda bahwa Umat Islam yang bersedekah di bulan Rajab akan memperoleh pahala berlipat ganda, bunyinya:

“Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah swt akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua. Menurut sebagaian pendapat, umur burung gagak mencapai lima ratus tahun”.

4. Shalat Rajab

Pada kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa sholat sunah mutlak pada bulan Rajab ialah mustahabbah (sunnah). Sholat sunah mutlak tersebut umumnya dijalankan orang saleh di masanya. Imam Ghazali menerangkan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis saat bulan Rajab, lalu menjalakan sholat sunah sebanyak dua belas rakaat seperti waktu shalat Isya dan sepertiga malam, maka harapannya akan diwujudkan.

5. Isra’ Mi’raj

Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa monumental bagi sejarah Islam. Isra’ Mi’raj merupakan sebuah perjalanan Nabi Muhammad dengan malaikat Jibril, diawali dari Masjidil Haram Makkah sampai Masjidil Aqsha Palestina. Selanjutnya, dari Masjidil Aqsha sampai ke Sidratil Muntaha guna bertemu Allah.

Peristiwa tersebut terjadi di Jumat pertama bulan Rajab, di mana ini adalah malam renungan atau malam kesedihan bagi nabi yang merasa sedih usai ditinggalkan oleh paman dan istri tercintanya, Khadijah. Peristiwa ini pun menjadi awal sejarah kewajiban umat Islam dalam menjalankan sholat lima waktu. Maka, melaksankan peringatan Isra' dan Mi'raj menjadi penting guna mengingatkan lagi semangat supaya meningkatkan kualitas sholat.

(pravita windi an/nn)