Kisa Unik KH Wahab Chasbullah Tertawa saat Mentalqin KH Abdul Karim Lirboyo

Sejak dulu para ulama dan kiai sudah sangat begitu akrab dan menjalin hubungan yang begitu dekat. Banyak kisah yang kemudian dituturkan oleh para santri atau penerusnya tentang kedekatan antara ulama satu dengan yang lain.

Kedekatan ini ditunjukkan dengan banyaknya riwayat yang menjelaskan bahwa para ulama di berbagai pondok pesantren saling berguru dan mondok di tempat yang sama.

Hubungan yang begitu dekat tidak hanya terlihat secara dzahir saja, melainkan ada hubungan ruhani yang sangat mendalam dari para ulama.

Sebagaimana yang terjadi terhadap hubungan antara KH Abdul Wahab Hasbullah, Tambak Beras Jombang dengan KH Abdul Karim Lirboyo Kediri. Keduanya diketahui sangat akrab dan begitu dekat, bahkan sampai pada suasana yang menegangkan dan haru, seperti mentalqin misalnya.

1. KH. Abdul Karim Pendiri dan Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri

Pondok Pesantren Lirboyo Kediri didirikan oleh KH Abdul Karim pada tahun 1910. Seperti kita ketahui bersama, sampai saat ini pesantren itu menjadi salah satu pesantren yang cukup terkenal dengan jumlah santri yang begitu banyak.

Semasa hidupnya beliau dikenal sebagai sosok kiai yang alim dan sederhana. Ia juga dikenal begitu dekat dan berbaur dengan masyarakat setempat.

2. KH. Abdul Karim Lirboyo Kritis

KH. Abdul Karim Lirboyo semasa kritis dan mendekati koma namun masih sadar selalu menanyakan hari-hari kepada sanak keluarga yang menunggu.

Ketika di hari senin beliau nampak bahagia terpancar dari wajahnya sambil berdoa semoga Allah SWT memanggil beliau pada hari itu juga karna beliau sangat mendambakan bisa meninggal di hari senin sebagaimana Rasulullah SAW.

Tepat hari senin 21 Ramadhan beliau wafat. Keheningan sangat terasa saat upacara pemakaman berlangsung. Tapi ketika pembacaan talqin hampir selesai mendadak suasana sedikit berubah.

KH. Wahab Hasbullah (Rais ‘Amm NU saat itu) yang ketika itu mentalqin menyisipkan kata-kata yang mengelitik.

3. KH. Wahab Chasbullah Tertawa saat Mentalqin KH. Abadul Karim Lirboyo

Ya, saat mentalqin, dikisahkan jika KH. Wahab masih sempat 'guyon' dengan KH. Abdul Karim. Pertanyaan KH. Wahab pun cukup beda dan unik tidak seperti kalimat talqin pada umumnya.

“Kyai Abdul Karim, menawi malaikat tangklet punapa partai sampeyan, jawab kanti tegas partai kula NU”.(Kyai Abdul Karim, apabila ditanya malaikat apa partai kamu, jawab dengan tegas partai saya NU.

Entah apa yang terjadi, setelah kalimat itu terlontar, tiba-tiba Kyai Wahab tertawa. Entah mengapa beliau tertawa hingga banyak yang mempertanyakan kejadian ganjil di area pemakaman tersebut. Saat itu pun para pelayat juga bingung, kenapa Mbah wahab bisa tertawa saat mentalqin KH. Abdul Karim?

Hingga suatu ketika Kyai Wahab menjawab tentang masalah tertawanya sewaktu mentalqin pendiri pesantren Lirboyo tersebut, seperti dikutip dari buku "Menelisik Sejarah memetik Uswah– 2018".

“Bagaimana aku tidak tertawa, lha Kyai Abdul Karim menjawab: “lha wong kayak gitu kok ditanyakan“.

(abdul mufid/nf)