Gedung PBNU Jadi Megah dan Mewah Berkat Gus Dur, Ini Faktanya

Tepat 7 Februari 2023 besok, sudah dijadwalkan akan dilaksanaan perhelatan acara Harlah 1 Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Dan acara meriah ini juga akan dihadiri oleh kaum nahdliyin, sebutan warga NU dari berbagai daearah di Indonesia.

NU mempunyai struktur kepengurusan di pusat bernama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang menyiapkan dan menjalankan organisasi dan segala urusan organisai kemasyarakan dan keislaman terbsar di Indonesia bahkan dunia ini.

Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2022-2027 mendatang. Gedung PBNU berada di Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. Gedung megah berlantai 9 itu berdiri megah dan kokoh.

Untuk diketahui, sebelumnya, selama puluhan tahun, kantor PBNU hanya dua lantai. Dengan banyaknya badan otonom (banom) dan lembaga di bawah PBNU, kantor itu terasa sesak apalagi ditambah kegiatan keorganisasian yang luar biasa banyak.

Nah, ternyata ada seorang yang berjasa besar untuk membangun gedung PBNU jadi megah dan mewah seperti saat ini. Dia adalah Gus Dur.

1. Awal Mula Ide Pembangunan  Gedung PBNU Berlantai 9

Kisah pembangunan gedung PBNU yang mulanya hanya dua lantai menjadi 9 lantai ini dituturkan oleh H. Sulaiman, mantan asisten Gus Dur. Seperti dikutip dari buku "Bukti-bukti Gus Dur Wali", Sulaiman menuturkan bahwa cita-cita pembangunan ini muncul setelah Gus Dur terpilih sebagai Ketum PBNU dalam muktamar ke-28 NU di Krapyak, Yogyakarta tahun 1989.

"Waktu itu Gus Dur menuturkan kepingin bikin gedung NU yang bisa memfasilitasi berbagai egiatan. Pkoknya berlantai 9, sesuai lambang NU", kata Sulaiman.

Kala itu, Sulaiman merasa pesimistis bisa memiliki gedung NU menjadi 9 lantai. Namun Gus Dur kemudian menjawab keresahannya, "Ya, kita lihat saja nanti".

2. Gus Dur Menghadapi Banyak Rintangan

Waktu pun terus berjalan, dalam memimpin NU, Gus Dur menghadapi banyak rintangan. Penguasa Orba (Orde Baru) tak nyaman dengan langkah-langkah kritis Gus Dur terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap menyengserakan rakyat.

Namun Gus Dur tetap teguh dengan pendiriannya, sampai akhrinya terjadi Reformasi sampai ia terpiih menjadi Presiden RI ke-4.

Cita-cita Gus Dur 10 tahun lalu untuk membuat gedung PBNU dari lantai dua menjadi lantai 9 tidak dilupakan. Sebuah gedung berlantai sembilan kemudian langsung didesain. Delapan lantai untuk kantor dan satu lantai di basement untuk parkir.

3. Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung PBNU lantai 9

Peletakan batu pertama dilakukan pada 5 November 1999/26 Rajab 1420 H. Semua elemen dan pengurus NU saling bahu membahu berkeja keras agarbisa menyelesaikan gedung itu.

Warga NU saat itu juga diintruksiakan untuk menyisihkan sebagaian rezekinya untuk pembangunan gedung ini. Warga NU pun juga saling bahu membahu dan bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan gedung ini.

Upaya dan kerja keras itu pun tak sia-sia, hanya dalam jangka dua tahun gedung berlantai 9 yang megah dan mewah itu bisa terselesaikan dan diresmikan pada 6 Juni 2001/ Rabiul Awal 1422.

Saat itu, lantai 3 dikhususkan sebagai ruangan pengurus Tanfidziyah, lantai empat untuk pengurus Syuriyah, sedangkan lantai lainnya untuk kantor lembaga dan badan otonom. Lantai satu untuk musholla sedangkan lantai 8 merupakan aua utama untuk menggelar berbagai acara besar. 

(abdul mufid/nf)