6 Amalan Penutup Ramadhan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah yang merupakan bulan suci bagi umat muslim. Selama bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Puasa Ramadhan juga dianggap sebagai salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi salah satu amalan ibadah yang paling penting bagi umat muslim.

Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan, sehingga umat muslim diharapkan untuk memperbanyak amal ibadah dan melakukan perbaikan diri dalam menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Selama bulan Ramadhan, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amalan kebaikan, seperti membaca Al-Qur'an, melakukan shalat tarawih, bersedekah, dan melakukan amalan zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Setelah sebulan penuh beribadah dan berpuasa, umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri sebagai tanda syukur dan kebahagiaan atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Selain itu, bulan Ramadhan juga dianggap sebagai kesempatan untuk memperbaiki hubungan sosial dan meningkatkan nilai-nilai kemanusiaan serta memperkuat ikatan kekeluargaan dan persaudaraan di antara umat muslim.

Amalan penutup Ramadhan sesuai sunnah Rasulullah SAW

Adapun beberapa amalan penutup Ramadhan sesuai sunnah Rasulullah SAW, yakni:

1. Memperbanyak sedekah

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah dengan vertikal terhadap Allah SWT serta ibadah horizontal atau ibadah sosial. Ibadah sosial tersebut ialah memperbanyak sedekah, seperti yang dijelaskan pada QS. As-Sajdah ayat 16 berbunyi:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

2. Memperpanjang ibadah sholat malam

Nabi Muhammad SAW memberikan contoh untuk menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir, beliau serta para sahabat umumnya menjalankan sholat, zikir, dan melaksanakan berbagai ibadah lain sampai fajar.

Istilah menarik dalam hal ini ialah, lambung beliau dan para sahabat jauh dari tempat tidur. Untuk menghidupkan malam-malam terakhir itu, beliau juga tidak berangkat sendirian, namun mengajak serta keluarganya.

3. I'tikaf

I'tikaf merupakan berdiam diri di dalam masjid guna beribadah kepada Allah SWT. Kegiatan ini tentu dapat dilakukan dengan diiringi ibadah lainnya yang dapat memberikan manfaat dan pahala untuk yang melakukannya.

4. Menjaga hubungan silaturahmi

Menjaga hubungan silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga sebagai bentuk persaudaraan dan mempererat tali persahabatan. Dalam menjaga hubungan silaturahmi, umat muslim diharapkan untuk selalu bersikap ramah dan menyambut dengan senyum kepada orang lain, mengunjungi keluarga dan kerabat yang jauh, memberikan hadiah atau kado sebagai bentuk perhatian, serta saling membantu dan mendukung di saat-saat sulit.

5. Tilawah Al-Qur'an

Salah satu hal yang menjadi tradisi umat muslim saat beribadah ialah tilawah Al-Qur'an. Menjalankan tilawah Al-Qur'an tentu memberikan kepuasan tersendiri untuk masyarakat muslim, terlebih apabila diaksanakan di masjid. Tilawah Al-Quran adalah ibadah yang mempunyai nilai keutamaan besar, walaupun tergolong ibadah yang ringan.

6. Membaca doa

Dalam Islam, doa juga dianggap sebagai bentuk dzikir atau mengingat Allah SWT, yang merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam setiap kesempatan, umat muslim diharapkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan serta keberkahan dari Allah SWT, baik itu dalam keadaan senang maupun susah. Membaca doa di waktu-waktu yang mustajab, seperti menjelang berbuka puasa pada malam terakhir Ramadhan, setelah shalat tarawih, dan di pagi hari Idul Fitri.

(pravita windi an/nn)