5 Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Makanan yang Cocok

Asam urat adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat. Gejala asam urat biasanya melibatkan peradangan pada sendi, yang disebut sebagai serangan asam urat atau gout. Berikut adalah beberapa gejala yang umum terjadi pada asam urat:

1. Nyeri sendi:
Serangan asam urat biasanya terjadi tiba-tiba dan sering kali melibatkan sendi yang terletak di kaki, terutama pada jari kaki. Sendi yang terkena akan terasa nyeri, merah, bengkak, dan sangat sensitif.

2. Pembengkakan sendi:
Sendi yang terkena serangan asam urat dapat mengalami pembengkakan yang signifikan. Sendi akan terlihat bengkak, kemerahan, dan bercahaya.

3. Rasa panas:
Sendi yang terkena serangan asam urat juga dapat terasa panas saat disentuh. Hal ini merupakan tanda peradangan pada sendi.

4. Keterbatasan pergerakan:
Selama serangan asam urat, pergerakan sendi yang terkena akan terbatas. Rasa nyeri dan pembengkakan dapat menghambat kemampuan untuk berjalan atau menggunakan sendi dengan normal.

5. Nyeri malam hari:
Gejala serangan asam urat seringkali terjadi pada malam hari. Seseorang yang mengalami serangan asam urat mungkin akan terbangun karena nyeri yang hebat pada sendi.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang memiliki kadar asam urat tinggi akan mengalami gejala. Beberapa orang mungkin memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah mereka tanpa mengalami serangan asam urat. Jika Anda memiliki gejala yang mencurigakan atau khawatir tentang asam urat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Berikut makanan dan minuman yang dapat membantu mencegah asam urat:

1. Konsumsi air yang cukup: Minumlah banyak air setiap hari untuk membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Air membantu mengencerkan urin dan memfasilitasi pengeluaran asam urat melalui proses buang air kecil.

2. Batasi konsumsi purin: Purin adalah senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hindari atau batasi makanan yang kaya purin, seperti daging merah, hati, ginjal, jeroan, ikan berlemak seperti sarden dan teri, dan makanan laut seperti udang dan kerang.

3. Pilih protein nabati: Konsumsi protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan tahu sebagai sumber protein utama, daripada mengandalkan daging merah. Protein nabati cenderung mengandung lebih sedikit purin daripada protein hewani.

4. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran: Buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi, kiwi, dan paprika merah dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat. Vitamin C dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.

5. Minimalkan konsumsi alkohol: Alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol berbasis gandum, dapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi alkohol.

6. Kurangi makanan olahan dan makanan tinggi fruktosa: Makanan olahan seperti makanan siap saji, makanan cepat saji, dan minuman manis yang tinggi fruktosa dapat meningkatkan kadar asam urat. Hindari atau batasi konsumsi makanan tersebut.

Selain itu, penting untuk menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengelola stres untuk mencegah serangan asam urat. Namun, setiap orang mungkin memiliki respons yang berbeda terhadap makanan tertentu, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk saran yang lebih spesifik sesuai kondisi Anda.

(fahrul hikami/n)