Mataram adalah sebuah kota dan sekaligus sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Letak Kota Mataram yang strategis memberikan dampak yang positif terhadap kabupaten sekitarnya. Secara astronomis Kota Mataram terletak diantara 116°4' - 116°10' BT dan 8°33' - 8°38' LS dengan luas 61,3 km². Batas wilayah Kota Mataram berbatasan langsung dengan Selat Lombok di sebelah barat dan Kabupaten Lombok Barat di sebelah utara, timur, dan selatan. Kota Mataram terdiri dari 6 Kecamatan dan 50 Kelurahan. Jumlah penduduk kota Mataram tahun 2021 sebanyak 441.561 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebanyak 7.203 jiwa/km². Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Dalam RPJMN 2015-2019, Kota Mataram termasuk ke dalam Kawasan Pekotaan Metropolitan Gumi Rinjani yang terdiri dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Utara.
Ketinggian daratan Kota Mataram berkisar antara 0-75 mdpl. Kota Mataram terdiri atas 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Kecamatan Sekarbela, Kecamatan Mataram, Kecamatan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, dan Kecamatan Sandubaya. Adat Sasak dan Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Nama Mataram, di Lombok disebutkan dengan beragam, ada Mataram, Metaram, Mentaram, atau Mataharam. Beberapa literatur menyebutkan, Mataram berasal dari bahasa Sansekerta dari kata mata yang berarti ibu dan kata aram yang berarti hiburan. Mataram juga berarti persembahan untuk ibu pertiwi. Kata Mataram juga berasal dari kata matta yang berarti gembira atau gairah dan aram berarti hiburan. Sehingga matta-aram atau mataram berarti pembangunan kerajaan atau kota ini adalah sebagai lambang pernyataan kegembiran sebagai hiburan sekaligus lambang kegairahan hidup untuk membangun tanah harapan yang menjanjikan masa depan lebih cerah.
Ketinggian daratan Kota Mataram berkisar antara 0-75 mdpl. Kota Mataram terdiri atas 6 kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Kecamatan Sekarbela, Kecamatan Mataram, Kecamatan Selaparang, Kecamatan Cakranegara, dan Kecamatan Sandubaya. Adat Sasak dan Bali cukup mewarnai masyarakat di kota ini. Suku bangsa yang menduduki Kota Mataram adalah sebagai berikut, Suku Sasak (mayoritas penghuni Kota Mataram), Suku Bali, Tionghoa, Melayu dan Arab. Kota Mataram merupakan kota yang multi etnis dan agama. Pengaruh budaya Sasak dan Bali, sangat terasa di kota ini. Keharmonisan kehidupan antar suku di Mataram sempat terganggu oleh peristiwa pecahnya Kerusuhan Lombok 17 Januari 2000 yang menyeret isu agama dan ras sebagai penyebab kerusuhan. Sebagian masyarakat Kota Mataram menggunakan Bahasa Sasak sebagai keseharian, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Bali, Bahasa Samawa, serta bahasa Bima. Bahasa Sasak terbagi atas beberapa dialek, bergantung daerah masing-masing pengguna, serta dapat digunakan sebagai acuan perbedaan strata sosial di masyarakat Lombok.
