Medan adalah ibu kota dari Provinsi Sumatra Utara, dan merupakan kota terbesar di kawasan timur pulau Sumatera. Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan selatan dan Selat Malaka di sebelah utara. Kota Medan memiliki luas wilayah 265,10 km². Pada tahun 2020, kota Medan memiliki penduduk sebanyak 2.435.252 jiwa, dan kepadatan penduduk 9.522,22 jiwa/km². Sebagian besar Kota Medan terdiri atas dataran rendah dengan ketinggian antara 2,5-37,5 mdpl. Kota Medan secara administratif terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Medan telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kota Medan juga termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional Perkotaan Mebidangro. Medan merupakan kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan dijadikan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka; sebelah timur berbatasan degan Kabupaten Deli Serdang; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang; dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Kota Medan merupakan pintu gerbang Indonesia sebelah barat, ini dikarenakan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu. Bandara Kuala Namu adalah terbesar kedua di Indonesia. Akses dari pusat kota menuju ke pelabuhan dan bandara dapat ditempuh dengan jalan tol dan kereta api. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur.
Sejarah Medan dimulai dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura (hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590). Kemudian pada tahun 1632 Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli (kerajaan Melayu). Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. 'Medan' berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu. Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada tanggal 1 April 1909, tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah.
