Wamena dulunya adalah sebuah distrik (setara kecamatan) yang berada di dataran tinggi pegunungan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Indonesia. Saat itu Wamena juga sekaligus sebagai ibu kota dari Kabupaten Jayawijaya. Namun saat ini Wamena adalah sebuah kabupaten yang membawahi 7 distrik. Wamena digunakan sebagai pusat kota di daerah pedesaan, dengan konsentrasi populasi tertinggi di Lembah Baliem dan daerah sekitarnya.
Kata Wamena berasal dari bahasa Dani yang terdiri atas dua kata "Wam" dan "Ena", yang memiliki arti "Babi Jinak". Kota Wamena memiliki luas wilayah 249,31 km². Wamena memiliki jumlah penduduk sekitar 41.844 jiwa (2021), dengan kepadatan penduduknya adalah 167,84 jiwa/km². Penduduk di Wamena memiliki sejumlah kelompok etnis, kelompok paling dominan adalah dari suku Dani, Lani dan Yali.
Kondisi pembangunan di Wamena masih belum banyak tersentuh, berbeda dengan kota-kota besar lainya di Papua, seperti Timika, Jayapura, Sorong dan Merauke. Kondisi ini disebabkan karena lokasi daerah Wamena yang berada di pedalaman pegunungan tengah Papua, terletak di Lembah Beliem dan dialiri oleh sungai Baliem serta diapit oleh pegunungan Jayawijaya di selatan dengan ketinggian sekitar 1.800 mdpl. Kota Wamena masih memiliki udara yang bersih dan segar dan jauh dari polusi udara seperti di kota-kota besar di Indonesia. Hal yang menarik dari kota Wamena adalah adat dan tradisi suku yang masih terjaga hingga saat ini, seperti tarian perang dari suku Dani.
