Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur'an? Tanda kiamat kubra adalah topik yang menarik dan sering dibahas dalam konteks agama. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang Dajjal dan keberadaannya dalam Al-Qur'an.

Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa Dajjal sebenarnya disebutkan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, bukan dalam Al-Qur'an. Hadis-hadis tersebut memberikan penjelasan rinci tentang Dajjal, karakteristiknya, dan tanda-tanda kedatangannya.

Al-Qur'an sendiri memberikan gambaran umum tentang tanda-tanda kiamat, termasuk tanda-tanda besar seperti kiamat kubra. Namun, tidak ada penjelasan spesifik tentang Dajjal dalam Al-Qur'an.

Hal ini mungkin karena Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk hidup yang berlaku untuk semua zaman dan tempat. Dalam konteks ini, Al-Qur'an memberikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang relevan bagi umat manusia sepanjang masa. Sedangkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan lebih rinci tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.

Jadi, mengapa Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur'an? Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa Al-Qur'an memberikan dasar-dasar iman dan ajaran yang lebih umum, sementara hadis-hadis memberikan penjelasan lebih rinci tentang peristiwa-peristiwa khusus.

Bagi umat Islam, penting untuk memahami kedua sumber ini dengan baik. Al-Qur'an menjadi pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari, sementara hadis-hadis memberikan penjelasan dan contoh konkret tentang bagaimana menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan nyata.

Jadi, meskipun Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Qur'an, penjelasan tentangnya dapat ditemukan dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Penting bagi kita untuk mempelajari dan memahami kedua sumber ini agar dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang agama Islam dan tanda-tanda kiamat kubra.