Sujud sahwi merupakan sujud yang disunnahkan dilakukan sebelum salam dalam sholat. Salah satu keutamaannya ialah untuk mengejar pahala secara sempurna. Jika seseorang lupa meninggalkan sunnah ab'adh sholat, maka dianjurkan untuk melaksanakan sujud sahwi. Begitu juga seseorang yang ragu-ragu antara sudah dan belum dalam melaksanakan sunnah ab'adh.

Macam-macam sunnah ab'adh dalam sholat

Sujud sahwi dilaksanakan dua kali sebelum seseorang melakukan salam dalam sholat. Adapun beberapa hal yang termasuk dalam sunnah ab'adh sholat, seperti berikut ini:

- Melafalkan bacaan tasyahud awal.
- Duduk pada tasyahud awal (iftirasy).
- Doa qunut shubuh dan witir
- Berdiri saat membaca doa qunut.
- Membaca sholawat Nabi pada tasyahud awal.
- Membaca sholawat Nabi dalam doa qunut.
- Membaca sholawat untuk keluarga Nabi di dalam tasyahud akhir.
- Membaca sholawat untuk keluarga Nabi dalam doa qunut.

Jika ada salah satu yang terlupakan atau seseorang mengalami ragu (sudah / belum) maka dianjurkan melakukan sujud sahwi.

Doa sujud sahwi

sumber; pexels.com


Dalam melakukan sujud sahwi ada bacaan doa yang harus dibaca. Berikut ini lafal doanya :

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَسْهُو وَلَا يَغْفُلُ

Subhāna man lā yashū wa lā yaghfulu


Artinya, “Mahasuci Zat yang tidak lupa dan tidak lalai.

Tata cara pelaksanaan sujud sahwi

Sujud sahwi dilaksanakan dua kali sebelum melakukan salam. Adapun tata cara lengkapnya sebagai berikut :

1. Sujud sahwi dilakukan setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum melakukan salam.

2. Melakukan sujud dua kali seperti gerakan sujud dalam sholat.

3. Membaca lafal doa seperti di atas.

Itulah tata cara praktis dalam melaksanakan sujud sahwi. Jika kalian lupa atau ada keraguan dalam sholat segera lakukan sujud sahwi. Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Penyebab disunnahkan melakukan sujud sahwi

Adapun beberapa penyebab sujud sahwi, sebagai berikut ini :

1. Meninggalkan salah satu sunnah ab'adh dalam sholat. Seperti lupa membaca doa qunut saat sholat subuh.
2. Melakukan sesuatu yang membatalkan sholat, tetapi tidak disengaja. Misalnya menelan sisa makanan yang tertinggal disela-sela gigi.
3. Memindahkan rukun/sunnah shalat tidak sesuai dengan urutannya. Semisal membaca surat Al fatihah pada saat duduk.
4. Munculnya suatu keraguan seseorang dalam sholat. Misalnya: ragu terhadap jumlah rakaat.