Sebagai orang muslim tentunya sudah tak asing lagi dengan suara azan yang berkumandang, setiap lima kali sehari. Dan di waktu yang berbeda-beda pula. Seperti pada pagi-pagi hari sekali, yang masyrakat Indonesia umum telah terbiasa menyebut kata pagi-pagi sebagai subuh. Kemudian saat siang hari, atau dikenal dengan manjing bedug, zuhur. Siang menjelang sore, Asar. Saat matahari mulai tenggelam, yakni maghrib. Hingga memasuki waktu malam, isya.

Setelah azan sendiri yang memiliki makna seruan, panggilan sebagai informasi. Bahwa sudah memasuki waktu salat. Sedangkan Iqomah sendiri memiliki makna sebagai pemanggil atau seruan bahwa salat akan segera didirikan.

Halnya azan yang jugga memiliki doanya tersendiri setelah dikumandangkan. Begitu pun dengan Iqomah, juga memiliki doanya setelah dikumandangkan. Hal ini juga dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk membacanya setelah Iqomah.

Namun disunnahkan untuk membacanya agak lebih cepat lantaran jarak antara Iqomah dan akan didirikannya salat relatif dekat. Karena itu doa yang dibaca pun cukup singkat, dan mudah untuk dilafalkan dan diingat.
sumber: pixabay.com


Adapun doanya sebagai berikut:

Doa Setelah Iqomah

اَقَامَهَااللهُ وَاَدَامَهَا مَادَامَتِ السَّمَوَاتُ وَاْلاَرْضُ

Latin: Aqoomahallaahu wa adaamahaa maadamatis samaawaatu wal ardlu

Artinya:
“Semoga Allah selalu menegakkan dan mengekalkan adanya shalat selama langit dan bumi masih ada”

Untuk lebih ingat lagi, inilah doa setelah azan. Bisa dibaca setelah azan berkumandang. Sebagai berikut:

Berikut ini lafal, latin, dan arti dari doa setelah adzan:

sumber: pixabay.com


اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Latin: Allaahumma robba haadzihid da’watit taammati wash sholaatil qooimati aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal ‘aaliyatar raofii’ata wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtahu, innaka laa tukhliful mii’aada yaa arhamar roohimiina.

“Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna, dan sholat yang tetap didirikan, karuniailah nabi Muhammad tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji. wahai dzat yang Maha Penyayang”

Agar kita bisa mendapatkan salah satu keutamaan yaitu mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW, maka doa setelah adzan di atas harus kita amalkan ketika selesai mendengar adzan.