Sakit gigi merupakan kondisi yang bisa mengganggu aktivitas kamu sehari-hari, oleh karena penting sekali untuk selalu menjaga dan memperhatikan kesehatan gigi. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit gigi adalah seperti gigi berlubang dan gusi bengkak. Berikut ini adalah penyebab dan faktor risiko gigi berlubang dan gusi bengkak.

unplash.com


Penyebab dan Faktor Risiko Gigi Berlubang

Gigi berlubang adalah kondisi gigi yang rusak akibat terkikisnya lapisan terluar gigi (enamel). Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut akibat sering mengonsumsi makanan manis dan tidak menjaga kebersihan mulut. Lebih spesifik, berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih berisiko mengalami gigi berlubang:

  • Jarang menyikat atau membersihkan gigi, setelah makan.
  • Tidak menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung fluoride.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis  atau asam (seperti minuman bersoda).
  • Menderita anoreksia dan bulimia.
  • Menderita penyakit refluks asam lambung (GERD) dan Mulut kering.
  • Berusia lanjut sehingga enamel mulai menipis dan produksi air liur berkurang.
  • Rutin mengonsumsi obat-obatan, suplemen, vitamin, atau produk herba yang mengandung gula.

Penyebab dan Faktor Risiko  Gusi Bengkak

Berikut ini adalah beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan gusi membengkak:

  • Radang gusi akibat penumpukan plak gigi
  • Infeksi bakteri, virus, atau jamur
  • Kekurangan vitamin B
  • Kekurangan vitamin C (skorbut)
  • Ketidakcocokan terhadap pasta gigi atau obat kumur
  • Makanan yang tertinggal di sela gigi dan gusi
  • Perikoronitis

Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gusi bengkak, antara lain:

  • Merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Menderita diabetes
  • Sedang hamil
  • Menggunakan gigi palsu atau perangkat gigi lainnya
  • Tidak menjaga kebersihan mulut dengan teratur
  • Mengonsumsi obat tertentu, seperti pil KB, kortikosteroid, atau antikonvulsan
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS

Obat Sakit Gigi Berlubang dan Gusi Bengkak

Berikut ini adalah beberapa daftar obat yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi sakit gigi berlubang dan gusi bengkak. Dikutip dari Cleveland Clinic, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, naproxen, dan asetaminofen bisa kamu pilih sebagai obat untuk meredakan nyeri gigi.

1. Obat Sakit Gigi Cap Burung Kakak Tua
istimewa


Obat Sakit Gigi Cap Burung Kakak Tua adalah salah satu obat sakit gigi berlubang produksi lokal. Merek obat sakit gigi yang satu ini mengandung creosote yang seringkali dikaitkan dengan pengobatan sakit gigi, seperti gusi bengkak.

Kandungan minyak cengkeh di dalam produk ini juga dapat membantu meringankan rasa nyeri yang seringkali timbul saat sakit gigi. Untuk menggunakan obat sakit gigi ini, kamu bisa langsung menuangkannya pada kapas lalu menempelkan pada area gigi yang sakit, atau dengan cara dikumur.

2. Dentova Pro Mouthwash
Mouthwash atau obat kumur juga bisa kamu gunakan menjadi obat ketika mengalami sakit gigi. Dentova Pro Mouthwash patut adalah pilihan sebagai merek obat kumur saat sakit gigi.

Produk ini merupakan obat kumur antiseptik yang mampu mengurangi mikroorganisme jahat. Obat kumur Dentova Pro Mouthwash ini mengandung peppermint dan eucalyptus mint, serta bebas alkohol, sehingga aman untuk gigi Anda yang sedang sakit. Gunakan Dentova Pro Mouthwash sebanyak dua kali sehari dengan cara berkumur selama satu menit. Produk ini bisa kamu gunakan untuk mengurangi rasa nyeri gigi, seperti:

  • gigi sensitif dan berlubang,
  • mencegah pertumbuhan plak bakteri, serta
  • mencegah kerusakan jaringan penyangga gigi.

3. Ibuprofen
pexels.com


Ibuprofen termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau NSAID. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop. Ibuprofen bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan dan nyeri yang disebabkan oleh peradangan pada tubuh. Oleh karenanya, ibuprofen merupakan jenis obat yang umum digunakan untuk mengatasi sakit gigi.

Meski termasuk obat sakit gigi paling ampuh, ibuprofen tidak boleh diminum berlebihan dan dalam jangka panjang. Konsumsi jangka panjang dapat meningkatkan risiko iritasi atau tukak lambung, serta kerusakan pada ginjal dan hati. Ibuprofen juga tidak boleh diminum bersamaan dengan aspirin, kortikosteroid, pengencer darah, diuretik, dan ACE inhibitor.

4. Paracetamol
Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop. Berbeda dengan ibuprofen yang dapat mengurangi peradangan, paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin adalah senyawa kimia yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.

Jika diminum dalam dosis besar dan jangka panjang, paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hati. Karena efek sampingnya yang besar ini, hindari minum alkohol saat mengonsumsi obat sakit gigi yang satu ini.

5. Benzocaine
Benzocaine berperan sebagai anestesi lokal (obat mati rasa). Obat sakit gigi dengan kandungan benzocaine umumnya tersedia dalam bentuk gel, salep, atau semprot. Obat ini meredakan sakit gigi dengan cara memblokir sinyal saraf, sehingga nyeri di bagian yang dioleskan obat dapat berkurang.

Benzocaine tidak boleh digunakan untuk mengatasi sakit gigi pada balita dan anak berusia kurang dari 2 tahun. Penggunaan berlebihan menyebabkan efek samping yang fatal, yang disebut methemoglobinemia, di mana jumlah oksigen di dalam darah berkurang. Selalu perhatikan dosis dan peringatan pada kemasan obat sebelum mengonsumsinya untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.

6. Bufect Forte
pexels.com


Obat sediaan sirup ini juga memiliki kandungan ibuprofen yang terkenal efektif meredakan rasa sakit. Obat ini bisa dikonsumsi 3-4 kali sehari sesudah makan. Ibu hamil, menyusui, dan anak di bawah 1 tahun tidak dianjurkan mengonsumsi obat ini.

7. Sumagesic
Sumagesic juga dapat kamu jadikan alternatif untuk mengobati sakit gigi. Obat pereda sakit gigi ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan bahan aktif paracetamol yang bermanfaat meredakan nyeri termasuk nyeri akibat sakit gigi yang sudah tidak tertahan. Aturan pakai obat sumagesic disesuaikan dengan usia. Untuk anak-anak cukup berikan 1/4-1/2 tablet sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Sedangkan untuk dewasa bisa konsumsi 1 tablet sebanyak 3-4 kali sehari.