Toras adalah obat yang mempunyai kandungan zat aktif methylprednisolone. Toras ternyata termasuk pada golongan hormon kortikosteroid yang dipakai dalam menekan gejala, contohnya: pembengkakan, nyeri dan reaksi alergi. Toras juga mampu dipakai guna membantu menyembuhkan keadaan, misalnya: kelainan darah, asam urat, keadaan mata, penyakit kulit, reaksi alergi yang parah, kanker tertentu, ginjal, usus, dan paru-paru serta gangguan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, kamu juga dapat mengetahui dosis, cara pemakaian hingga efek samping. Berikut ini dosis, cara pemakaian hingga efek samping yang dapat diketahui untukmu yang hendak mengobati radang tenggorokan yakni sebagai berikut:

Dosis & pemakaian
Sumber: Pexels.com


Toras
tergolong dalam obat keras, sehingga perlu dipakai menurut resep dari dokter.

Dosis umum: 2-60 mg/hari.
Dewasa: Dosis awal: 2-60 mg setiap hari pada 1-4 dosis terbagi, tergantung penyakit yang tengah dirawat.
Anak-anak: 0.5-1.7 mg/kg berat badan/hari

Efek samping

Efek samping
yang kemungkinan dapat muncul ketika pemakaian Toras, yakni:

- Insomnia.
- Hipertensi.
- Tukak peptik.
- Kontraindikasi
- Reaksi alergi berat.
- Gangguan kejiwaan (depresi).
- Eufhoria (kegembiraan yang berlebihan),
- Perubahan suasana hati, perubahan kepribadian, peningkatan kerentanan dan keparahan infeksi.
- Jauhi pemakaian Toras terhadap pasien yang mempunyai indikasi infeksi jamur sistemik kecuali terapi anti infeksi khusus dipakai.

Interaksi obat

Adapun interaksi obat ialah sebagai berikut ini, yakni:

- Hilangannya penekan adrenal yang diinduksi kortikosteroid dengan aminoglutethimide.
- Risiko hipokalaemia dengan agen penipisan K (contohnya: Amfoterisin B dan diuretik).
- terjadinya penurunan pembersihan dengan antibiotik macrolide.
- Bisa menurunkan kadar isoniazid pada serum.
- Misalnya clearance dengan kolestyramine.
- Munculnya risiko kejang dengan siklosporin.
- Meningkatnya risiko aritmia dengan digitalis glikosida.

Harga: Rp. 25.700 - Rp. 31.400/strip