Proposal P2MW (Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha) merupakan sebuah proposal yang bertujuan dalam membantu mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan wirausaha dan memulai bisnis mereka sendiri. Program ini biasanya diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi di perguruan tinggi untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan wirausaha mereka dan memberikan dukungan bagi mereka guna memulai bisnis mereka sendiri.

Dalam proposal P2MW, biasanya akan dijelaskan secara rinci mengenai rencana program, target peserta, cara pelaksanaan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh peserta. Program ini umumnya mencakup pelatihan keterampilan wirausaha, pembuatan rencana bisnis, konsultasi bisnis, akses ke sumber daya, dukungan finansial, dan kesempatan untuk mempresentasikan rencana bisnis mereka di hadapan investor atau panel ahli.

Tujuan dari program ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam memulai bisnis mereka sendiri dan menjadi wirausahawan yang sukses di masa depan. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kreativitas, dan inovasi yang dapat membantu mereka sukses di dunia bisnis.

Kriteria penilaian
Sumber: Pexels.com


Proposal kelompok usaha yang sesuai dengan persyaratan administrasi, akan dinilai dalam tahapan seleksi substansi dengan kriteria penilaian berdasarkan tahapan usaha sebagai berikut:

1. Penilaian Proposal untuk kategori:
   • Makanan dan Minuman
   • Budidaya
   • Industri Kreatif, Seni, Budaya, dan Pariwisata
   • Jasa dan Perdagangan
   • Manufaktur dan Teknologi Terapan

A. Tujuan Mulia (Noble Purpose) (10%)

Kriteria yang pertama menilai tujuan mulia terhadap diciptakannya suatu usaha. Diciptakannya usaha tidak sekadar fokus terhadap cara memperoleh keuntungan, tetapi juga terhadap dampak untuk masyarakat dan lingkungan.

B. Konsumen Potensial (20%)

Kriteria yang kedua menilai tentang segmentasi konsumen dan target pembeli potensial beserta posisi produk di pasar (Segmentation, Targeting, Positioning), termasuk penjelasan mengenai potensi pasar yang meliputi ukuran pasar dan pangsa pasar serta analisis kompetitor di pasar. 
 
C. Produk (20%)

Kriteria selanjutnya menilai tentang keunikan produk yang mempunyai daya saing (unique selling point), pemakaian bahan lokal, dan kemampuan produk untuk menuntaskan masalah dan kebutuhan konsumen (problem solution fit).

D. Sumber Daya (20%)

Kriteria berikutnya menilai kemampuan dan keterampilan anggota tim saat melakukan usaha dan mempunyai sumber daya fisik (sarana dan prasarana produksi), dan non fisik (mitra kerja/jejaring usaha, dll) yang dapat meningkatkan proses produksi dan strategi pemasaran produk.

E. Pemasaran (20%)

Kriteria selanjutnya menilai tentang strategi pemasaran usaha yang meliputi saluran distribusi, promosi, dan hubungan pelanggan.

F. Keuangan (10%)

Kriteria terakhir menilai mengenai kemampuan pengelolaan keuangan usaha yang dapat dilihaat dari laporan laba rugi dan arus kas usaha. Dalam usaha tahap awal yang dinilai merupakan proyeksi laporan laba rugi dan arus kas.

2. Penilaian proposal pada kategori bisnis digital

A. Permasalahan dan solusi (problems and solution fit) (20%)


Kriteria pertama menilai penjelasan mengenai permasalahan yang dialami oleh pengguna dan solusi yang diberikan dalam menyelesaikan masalah serta value proposition terhadap solusi itu.

B. Analisis pasar (market analysis) (15%)

Kriteria kedua menilai analisis pasar pada permasalahan yang terjadi, dengan memakai pendekatan STP (Segmenting, Targeting, Positioning) serta pemakaian data pendukung dan referensi guna memperkuat hasil analisis.

C. Analisis kompetitor (Competitor Analysis) (15%)

Kriteria selanjutnya menilai mengenai analisis pada kompetitor yang telah ada, seperti kompetitor langsung ataupun tidak langsung, termasuk dalam pemaparan perbedaan dan potensi persaingan terhadap kompetitor serta strategi bersaing dengan kompetitor.

D. Monetisasi (20%)

Kriteria berikutnya menilai mengenai strategi dalam mendapatkan pendapatan (generating income) seperti skema monetisasi, rencana sumber pendapatan (revenue stream).
 
E. Profil Tim (10%)

Kriteria selanjutnya menilai kelayakan tim yang mampu diketahui dari pemaparan keahlian, pengalaman, dan penjelasan tugas masing-masing anggota tim.

F. Traction (20%)

Kriteria terakhir menilai tentang kinerja tim saat melakukan strategi bisnis yang mampu diukur dari pengguna (jumlah pengunjung, pengguna baru, pengguna loyal), mitra (partner) dan review customer.

Contoh Proposal P2MW
Sumber: Pexels.com


Berikut ini adalah contoh proposal P2MW (Program Pengembangan Mahasiswa Wirausaha) dan beberapa kriteria penilaian yang dapat digunakan untuk mengevaluasi proposal tersebut:

Proposal P2MW: "Inovasi Bisnis di Bidang Fashion Accessories"

I. Latar Belakang

Bidang fashion accessories di Indonesia menawarkan potensi yang besar bagi pengembangan bisnis. Saat ini, banyak desainer muda dan pengusaha yang memulai bisnis di bidang fashion accessories, namun masih banyak tantangan yang dihadapi, termasuk masalah kreativitas, pemasaran, dan manajemen bisnis.

Sehingga dengan mengikuti program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan wirausaha dan memulai bisnis di bidang fashion accessories. Program ini akan memberikan pelatihan keterampilan wirausaha, pembuatan rencana bisnis, dukungan finansial, dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis mereka sendiri.

II. Deskripsi Usaha

A. Kategori Industri Kreatif, Seni, Budaya, dan Pariwisata
 
1. Tujuan Mulia (Noble Purpose)

Tujuan mulia dari bidang fashion accessories adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri, ekspresi diri, dan penampilan estetika individu melalui aksesori yang dirancang dengan baik. Fashion accessories termasuk perhiasan, tas, topi, kacamata, syal, dasi, ikat pinggang, dan sejenisnya dapat memperkuat pesona seseorang dan menambahkan sentuhan akhir yang sempurna pada pakaian.

Selain itu, bidang fashion accessories juga bertujuan untuk menciptakan industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Produsen dan desainer aksesoris dapat menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan teknik produksi yang ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan manusia.

Dalam hal ini, bidang fashion accessories memiliki peran penting dalam mengembangkan mode yang lebih berkelanjutan, membantu mengurangi limbah tekstil, mempercepat siklus mode yang lebih cepat, dan mempromosikan praktik bisnis yang adil dan etis.

2. Konsumen Potensial

Konsumen potensial dalam bidang fashion accessories meliputi berbagai kelompok usia dan gender, termasuk:

- Remaja dan dewasa muda yang ingin mengekspresikan diri mereka dengan aksesori unik dan trendy.
- Profesional yang membutuhkan aksesoris untuk melengkapi pakaian kerja mereka dan meningkatkan tampilan mereka.
- Pasangan yang ingin memberikan hadiah aksesori untuk pasangan mereka pada hari ulang tahun, hari jadi, atau momen spesial lainnya.
- Orang tua yang mencari aksesoris untuk anak-anak mereka seperti tas, topi, dan perhiasan yang cocok dengan kebutuhan mereka.
- Orang yang peduli dengan gaya hidup berkelanjutan dan mencari aksesoris yang dibuat dengan bahan-bahan ramah lingkungan.

Selain itu, konsumen potensial dalam bidang fashion accessories juga dapat bervariasi tergantung pada merek, harga, dan kualitas produk. Sebagai contoh, merek high-end cenderung menargetkan konsumen dengan pendapatan tinggi, sedangkan merek yang lebih terjangkau mungkin menarik konsumen dari berbagai latar belakang ekonomi.

3. Produk

Produk dalam bidang fashion accessories sangat bervariasi dan mencakup berbagai jenis aksesoris yang dapat digunakan untuk melengkapi pakaian atau memberikan sentuhan akhir pada penampilan seseorang. Beberapa produk yang termasuk dalam bidang fashion accessories adalah tas, seperti tas tangan, tas selempang, tas ransel, dan clutch.

4. Sumber Daya

Sumber daya yang dibutuhkan dalam bidang fashion accessories meliputi:

- Kreativitas dan desain: untuk menciptakan ide dan desain aksesoris yang menarik dan inovatif, serta memiliki daya tarik untuk konsumen.
- Bahan: untuk membuat produk aksesoris seperti kulit, kain, logam, kaca, plastik, dan sebagainya. Bahan yang digunakan harus berkualitas tinggi dan sesuai dengan desain yang diinginkan.
- Produksi dan manufaktur: untuk menghasilkan aksesoris dalam jumlah besar dan memastikan kualitas produk tetap terjaga. Dalam hal ini, perusahaan perlu memiliki mesin dan peralatan produksi yang diperlukan serta tenaga kerja yang terampil.
- Pemasaran dan penjualan: untuk mempromosikan produk aksesoris kepada konsumen, dan membantu produk dikenal di pasaran. Dalam hal ini, perusahaan perlu memiliki strategi pemasaran dan penjualan yang efektif, seperti melalui kampanye iklan, promosi, dan penjualan online atau offline.
- Riset pasar: untuk memahami kebutuhan konsumen dan tren mode saat ini, sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar.
- Modal dan sumber daya keuangan: untuk mendanai biaya produksi, pemasaran, dan manajemen bisnis. Dalam hal ini, perusahaan perlu memiliki modal dan sumber daya keuangan yang cukup untuk memulai dan menjalankan bisnis dengan sukses.

5. Pemasaran

- Strategi pemasaran yang efektif sangat penting dalam bidang fashion accessories untuk mempromosikan produk dan mencapai target pasar. Beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam bidang fashion accessories antara lain:
- Branding yang kuat: Membangun brand yang kuat dan mempromosikan nilai-nilai merek seperti kualitas, keunikan, dan kreativitas dapat membuat produk aksesoris menjadi lebih menarik bagi konsumen. Branding juga dapat membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing dan menciptakan kesan yang positif pada konsumen.
- Pemasaran melalui media sosial: Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk mempromosikan produk aksesoris dan mencapai target pasar yang lebih luas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat akun media sosial, memposting gambar produk, memberikan diskon khusus untuk pengikut, dan melibatkan pengikut melalui konten yang menarik.
- Kolaborasi dengan influencer: Influencer dapat membantu perusahaan mempromosikan produk aksesoris melalui konten yang menarik dan cenderung lebih dipercaya oleh konsumen. Dalam hal ini, perusahaan dapat bekerja sama dengan influencer yang memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar perusahaan.
- Berpartisipasi dalam acara fashion: Perusahaan dapat berpartisipasi dalam acara fashion seperti fashion week atau pameran fashion untuk mempromosikan produk aksesoris mereka dan meningkatkan visibilitas merek.
- Pemasaran online: Dengan menggunakan website dan toko online, perusahaan dapat mempermudah konsumen untuk membeli produk mereka dari mana saja dan kapan saja. Selain itu, strategi pemasaran online seperti iklan Google Ads, SEO, dan email marketing juga dapat membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mencapai target pasar yang lebih luas.
- Penawaran khusus dan diskon: Memberikan penawaran khusus dan diskon pada produk aksesoris dapat membantu perusahaan menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Diskon dapat diberikan pada acara tertentu, atau dengan membuat program loyalitas untuk konsumen.
- Dalam menjalankan strategi pemasaran, penting untuk selalu mengikuti tren mode terbaru dan memahami kebutuhan pasar agar produk aksesoris dapat selalu relevan dan menarik bagi konsumen.

6. Keuangan

- Dalam bisnis fashion accessories, manajemen keuangan yang baik sangat penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Beberapa aspek keuangan yang perlu diperhatikan dalam bidang fashion accessories antara lain:
- Anggaran: Membuat anggaran untuk semua kegiatan bisnis seperti produksi, pemasaran, dan operasional sangat penting untuk mengelola arus kas dan menjaga kestabilan keuangan perusahaan. Anggaran dapat membantu perusahaan mengetahui pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan, serta memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap keuangan perusahaan.
- Biaya produksi: Menentukan biaya produksi yang tepat sangat penting dalam bisnis fashion accessories, termasuk biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya pengiriman, dan biaya overhead lainnya. Dalam hal ini, perusahaan perlu mengelola biaya produksi dengan efektif agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing.
- Manajemen persediaan: Mempertahankan stok persediaan yang tepat dapat membantu perusahaan menghindari kerugian karena barang tidak terjual atau stok kosong. Dalam hal ini, perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan yang efektif dan memantau inventaris secara teratur.
- Analisis profitabilitas: Menganalisis profitabilitas produk aksesoris dapat membantu perusahaan memahami kontribusi setiap produk terhadap laba perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan perlu memantau penjualan produk, biaya produksi, dan keuntungan yang dihasilkan untuk setiap produk.
- Pengelolaan hutang: Pengelolaan hutang yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Perusahaan perlu memastikan untuk membayar hutang tepat waktu dan menghindari membawa terlalu banyak hutang dalam jangka panjang.
- Pencatatan keuangan: Pencatatan keuangan yang baik dan akurat dapat membantu perusahaan memantau arus kas, memahami keuntungan dan kerugian, serta memenuhi persyaratan perpajakan. Dalam hal ini, perusahaan perlu menggunakan sistem pencatatan keuangan yang efektif dan memperbarui catatan keuangan secara teratur.

Dalam menjalankan bisnis fashion accessories, perusahaan perlu mengelola keuangan dengan hati-hati dan efektif untuk memastikan keberlangsungan bisnis yang stabil dan menguntungkan.

B. Kategori Bisnis Digital

1. Permasalahan dan Solusi (Problem and Solution Fit)
2. Analisis Pasar (Market Analysis)
3. Analisis Kompetitor (Competitor Analysis)
4. Monetisasi
5. Profil Tim
6. Traction

III. Rencana Kegiatan dan Penggunaan Anggaran

IV. Penutup

V. Lampiran


Sumber: Buku Panduan P2MW 2023