Bulan Ramadhan memiliki nilai penting dalam ajaran Islam karena di bulan ini, Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karenanya bulan Ramadhan ini sendiri juga dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmat Allah SWT. Pada bulan puasa ini, umat Islam juga diharapkan untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan memperdalam pemahaman tentang agama Islam.

Selama bulan Ramadhan, juga terbisa berbagai macam makanan khas dan hidangan lezat yang disajikan saat berbuka dan sahur. Penting juga untuk diingat bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, melainkan juga tentang memperkuat iman, meningkatkan kualitas ibadah, serta memperbaiki diri dalam segala aspek kehidupan.

1. Bagian dari Rukun Islam
pixabay

Islam itu dibangun di atas lima perkara. Tidak sempurna keislaman seseorang kecuali dengan mengerjakan lima perkara tersebut. Puasa Ramadhan termasuk rukun Islam berdasarkan hadis dari Abu Abdirrahman Abdullah ibn Umar ibn al Khaththab , ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah n bersabda:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله ﷺ: بُنِيَ الإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam itu dibangun di atas lima perkara: syahadat(persaksian) bahwa tidak ada ilah (sembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah, mendirikan shalat, membayar za kat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.’” (HR al-Bukhari: 8 dan Muslim: 16)

2. Dikabulkannya Doa
Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)

3. Menghapus dosa yang telah lalu
Dari Abu Hurairah Ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim No. 860).

Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).

4. Pahala yang berlipat ganda tanpa batas
Berdasarkan hadist; dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:

( كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ )

"Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya."

Yakni Aku akan memberikan pahala yang banyak tanpa menentukan kadarnya. Hal ini seperti firman Allah Ta’ala, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)

Setelah mengetahui banyak dalil yang menunjukkan keutamaan-keutamaan dari bulan Ramadhan di atas. Di antara malamnya yang memang banyak akan keberkahan pahala yang bisa diperoleh. Adalah satu di antaranya yaitu malam-malam ganjil di akhir bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dirawayatkan Imam Bukhari.

Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah malam lailatul qadar pada (malam ganjil) 10 hari terakhir dari bulan Ramadan." (HR. Bukhari)

Malam Ganjil
Merupakan istilah yang merujuk pada tiga malam ganjil dalam bulan Ramadhan, yaitu malam ke-21, ke-23, dan ke-25. Malam Ganjil dianggap istimewa karena memiliki keutamaan dan keberkahan yang lebih besar dari malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.

Malam Ganjil seringkali menjadi malam yang diisi dengan amalan-amalan yang lebih khusyuk dan lebih banyak dibandingkan malam-malam lainnya di bulan Ramadhan. Amalan yang bisa dilakukan di malam ganjil di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sholat Tarawih dan Sholat Tahajud: Seperti halnya pada malam-malam lainnya di bulan Ramadhan, sholat tarawih dan sholat tahajud juga dianjurkan untuk dilaksanakan di Malam Ganjil. Dalam sholat tarawih, umat muslim dapat membaca Al-Quran secara berjamaah dengan jumlah rakaat yang disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing.
    pixabay
  2. Membaca Al-Quran: Amalan ini sangat dianjurkan di Malam Ganjil. Umat muslim dapat membaca Al-Quran dengan khusyuk dan penuh perenungan, serta memperbanyak membaca surah-surah yang memiliki keutamaan di bulan Ramadhan. Di antaranya surah Al-Qadr, Al-Waqi'ah, dan Ar-Rahman.
  3. Berdoa dan Berzikir: Malam Ganjil juga merupakan waktu yang tepat untuk berdoa dan berzikir. Umat muslim dapat memperbanyak doa dan zikir di Malam Ganjil, serta meminta ampun dan rahmat Allah SWT.
  4. Bersedekah dan Membantu Sesama: Malam Ganjil sangat bisa dimanfaatkan untuk bersedekah dan membantu sesama. Umat muslim dapat memberikan sedekah atau melakukan kegiatan sosial untuk membantu orang yang membutuhkan.
  5. Mengadakan Majelis Ilmu: Amalan ini bisa dilakukan di Malam Ganjil. Dalam majelis ilmu tersebut, umat muslim dapat belajar dan memperdalam pengetahuan agama, dan mempererat silaturahmi antara sesama muslim.